LAPORAN
PRAKTIKUM
BOTANI PHANEROGAMAE
LILIOPSIDAE (SUBCLASSIS LILIIDAE)
Dosen
Pengampu: Asep Mulyani, M. Pd.
Praktikan:
Dicky
Zulkifli
NIM
: 14121610741
Kelas
: Biologi – C / 4
Kelompok
: 3
PUSAT
LABORATORIUM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2014
LILIOPSIDAE (SUBCLASSIS LILIIDAE)
A.
Tujuan
1.
Menemukan Ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang
termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya subclasis
Lilidae
2.
Menemukan ciri-ciri khusus pada tumbuhan yang
termasuk pada family yang ada dalam subclasis Lilidae.
B.
Dasar
Teori
Kelas
Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu,
tidak berkambium dan pembuluhnya tersebar, sistem perakarannya adalah perakaran
primitif adventitif, daun pada umumnya dengan pertulangan sejajar atau linier,
kecuali pada Familia Arecaeae pertulangan daunnya menjala, helaian daun
seringkali berukuran kecil, dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah,
bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau 4, embrio
biji mempunyai satu kotiledon.
Kelas
Liliopsida terdiri dari 5 subkelas, 19 ordo, 65 familia dan kurang lebih 50.000
species. Secara evolusioner, tidak ada satu subkelas yang merupakan dari
subkelas lainnya. Walaupun Alismatidae mempunyai ciri-ciri bunga yang primitif,
namun Alismatidae bukanlah merupakan nenek moyang dari subkelas yang lainnya.
Anggota
subkelas Liliidae pada umumnya hidup terestial atau epifit dan jarang
akuatik.Habitusnya ada yang herba, semak, bahkan pohon. Daun tersebar dan pada
beberapa speciesroset batang. Bunga hipoginous dan pada beberapa species
epigenous. Perhiasan bunga dalamdua lingkaran (3+3) dan seringkali keduanya
petaloid. Stamen pada umumnya 1, 3, atau 6, jarang-jarang, 4, atau lebih dari
6. Gynoecium pada umumnya terbentuk dari 3 karpel. Tipe plasentanyaaksilaris
atau parietalis. (Campbell. 2008: 209)
Subkelas
Liliidae terdiri dari 2 ordo yaitu ordo Liliales dan ordo Orchidales, 19
familia,dan kurang lebih 25.000 species. Lebih dari 80% species
merupakananggota familia Liliaceae dan Orchidaceae. Ordo liliales terdiri atas
15 familia, yaitu: Phylidraceae, Pontederiaceae, Haemodoraceae, Cynastraceae,
Liliaceae, Iridaceae, Velloziaceae,Aloeaceae, Agavaceae, Xanthorroeaceae,
Hanguanaceae, Taccaceae, Stemonaceae, Smilacaeae,dan Dioscoreaceae.
Ordo
Liliiflorae atau Liliales, kebanyakn berupa terna perenial, mempunyai rimpang.
Ordo ini terdiri dari suku Liliaceae. Tumbuhan ini berupa terna dengah rimpang
atau umbi lapis, kadang-ladang semak atau perdu berupa tumbuhan memanjat. Daun
tunggal tersebar pada batang atau terkumpulsebagai roset akar, adakalanya
reduksi dan cabang-cabang berubah menjadi kladodium.
Bunga kecil
sampai amat membesar dan menarik, kebanyakan banci, aktinimorf atau sedikit
zygomorf. Haiasan bunga merupakan tenda bunga dan merupakan mahkota dengan atau
tanpa pelekatan berupa buluh. Terdiri dari 6 daun tenda bunga, jarang hanya 4
tau lebih dari 6, kebanyakan jelas tersusun dalam dua lingkaran. Benang sari 6
jarang sampai jam 12 atau hanya 3, berhadapan dengan daun-daun tenda bunga.
Tangkai sari bebas atau berlekatan dengn berbagai cara.
Kepala
sari beruang 2, membuka dengan celah membujur, jarang dengan suatu liang pada
ujungnya. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, kebanyakan beruang tiga
dengan tembuni disudut-sudut ruang. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Suku
ini ditaksir meliputi sampai 4.000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 merga yang
dikelompokan lagi dalam kurang lebih 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi
seluruh dunia. (Gembong. 2010:67).
C.
Alat dan Bahan
1.
Family Lilidae : Hymenocallis litoralis (Bakung) dan Aloe vera (Lidah Buaya)
2.
Family Iridaceae : Gladiolus gandavensis (Gadiol)
3.
Family Agavaceae : Sanseviera trivasciata (Lidah Mertua)
dan Pleomele angustifolia (Suji)
4.
Family Orcidaceae : Dendrobium crumenatum (Anggrek Merpati)
D.
Langkah Kerja
1.
Diamati spesimen dari family Lilidae : Hymenocallis
litoralis (Bakung) dan Aloe vera
(Lidah Buaya) untuk pengamatan habitus, pola percabangan dan bentuk segi penampang
melintangnya.
2.
Diamati daun, untuk filotaksis, komposisi,
pertulangan, bentuk dan tepi daunnya pada family Lilidae : Hymenocallis
litoralis (Bakung) dan Aloe vera
(Lidah Buaya)
3.
Diamati dan dibandingkan bunganya, yaitu
komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya pada family Lilidae : Hymenocallis
litoralis (Bakung) dan Aloe vera
(Lidah Buaya)
4.
Diamati perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu
Corolla, Calyx, perigonium, stamen dan pistilum pada family Lilidae : Hymenocallis
litoralis (Bakung) dan Aloe vera
(Lidah Buaya)
5.
Dicatat dan menggambarkan bagian-bagian tumbuhan family Lilidae : Hymenocallis
litoralis (Bakung) dan Aloe vera
(Lidah Buaya) yaitu percabangan tumbuhan, penampang memanjang bunga, braktea, stamen dan pistilum, serta
memberi keterangan pada gambar tersebut.
6.
Langkah 1-5 diulangi untuk pengamatan pada Family Iridaceae : Gladiolus
gandavensis (Gadiol), Family Agavaceae : Sanseviera trivasciata ( Lidah Mertua)
dan Pleomele angustifolia (Suji) dan Family Orcidaceae : Dendrobium
crumenatum (Anggrek Merpati)
E.
HASIL PENGAMATAN
F.
PEMBAHASAN
Pengamatan
yang dilakukan yaitu pada Family Lilidae
: Hymenocallis litoralis (Bakung) dan
Aloe vera (Lidah Buaya), Family Iridaceae : Gladiolus gandavensis (Gadiol), Family Agavaceae : Sanseviera trivasciata (Lidah Mertua)
dan Pleomele angustifolia (Suji) dan Family Orcidaceae : Dendrobium crumenatum (Anggrek Merpati).
1.
Amarylis
sp (Bakung merah)
Division :
Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Sub classis : Lilidae
Ordo : Liliales
Family : Liliaceae
Genus : Amarylis
Species : Amarylis sp
Bakung Merah (Amaryllis
sp) ini, yang
berasal dari familia Liliaceae memiliki
batang yang habitusnya berupa herba dengan percabangan yang monopodial dan
batangnya berbentuk bulat. Bakung memiliki macam daun tunggal yang letaknya
roset batang (equitant). Daun bakung berbentuk pita dengan urat daun yang
sejajar, tepi daunya rata, ujung daunnya runcing (akutus) dengan pangkal daun
yang hastatus. Bakung memiliki bunga yang bermacam bunga tunggal dengan
perbungaannya rasemosa (percabangan monopodial atau tidak terbatas). Dalam
perhiasan bunganya tidak terdapat mahkota dan juga kelopak, namun memiliki
tenda bunga (perigonium). Di dalam bunganya, terdapat alat kelamin berupa
benang sari (stamen) yang berjumlah 6 buah berwarna merah muda dan adanya putik
(pistillum) yang berjumlah 1 buah yang juga berwarna merah muda. Adapun distribusi seks yang dimilikinya ini ialah monocieus
(berumah satu), karena adanya dua alat kelamin pada satu tumbuhan dan terdapat
bagian tambahan berupa adanya spata.
Peranan dari
Bakung Merah (Amaryllis sp) ini
Selain sebagai
penghias, dalam beberapa penelitian mengungkapkan bahwa bunga bakung mempunyai manfaat sebagai analgesic, antibengkak
dan ekspetoran bagi tubuh. Oleh
karena itu, dalam pengobatan tradisional
bunga bakung juga di gunakan sebagai bahan untuk membantu mengobati
beberapa permasalahan. Berikut beberapa manfaatnya : mengobati sakit pinggang, mengobati luka memar, mengobati sakit gigi, mengobati keseleo, mengobati borok, dan melancarkan buang air kecil. (Anonim.2009)
2. Aloe
vera (Liah Buaya)
Divisi :
Magnoliopyta
Classis : Liliopsida
Subclassis : Lillidae
Ordo : Liliales
Family : Liliaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera
Aloe vera biasa di kenal dengan nama lokal lidah buaya memiliki
kekhasan yaitu pada bagian tepi daunnya terdapat duri sebagai adaptasi diri
terhadap lingkungan. Selain itu, kekhasan lain ialah memiliki tuber, yaitu
bagian batang yang tumbuh di bawah tanah.
Aloe vera terlihat termasuk tanaman herba. Berdasarkan hasil
pengamatan praktikum yang telah dilakukan, Aloe
vera terlihat memiliki pertumbuhan batang yang monopodial dengan bentuk
batang yang bulat. Berdasarkan dari kenampakkan bagian daunnya, Aloe vera terlihat memiliki macam daun
yang tunggal. Letak pertumbuhan daun terlihat secara equitant, yaitu menyerupai
roset batang. Bentuk daun Aloe vera terlihat
berbentuk bulat telur lanset. (Campbell. 2008:45)
Aloe vera dilihat dari bagian pertulangan daunnya, membentik
garis-garis yang memanjang, atau dengan kata lain Aloe vera memiliki pertulangan daun yang sejajar. Sedangjkan pada
bagian tepi daun Aloe vera berbentuk
serulatus. Ujung daun Aloe vera terlihat
lacip, atau disebut juga dengan akutus. Bagian pangkal daun Aloe vera terlihat berpelepah.
Aloe
vera berdasarkan perbungaannya, memiliki
distribusi seks yang monoecious. Namun meskipun
Aloe vera termasuk
monoecious, bunga Aloe vera sangat jarang sekali untuk ditemuai. Hal ini dikarenakan
bunga Aloe vera termasuk bunga yang musiman.
Aloe vera memiliki manfaat yang beragam. Contoh manfaat dari Aloe vera yaitu sebagai penyubur rambut
pada kepala jika lendir yang berdapat di dalam daun Aloe vera dioleskan. Selain itu, Aloe vera dewasa ini sudah dapat dikembangkan sebagai makanan untuk
menyeimbangkan suhu dalam tubuh. (Sudarsono. 2005: 43)
3. Gladiolus gandavensis (Gladiol)
Divisi :
Magnoliopyta
Classis : Liliopsida
Subclassis : Lillidae
Ordo : Iridales
Family : Iridaceae
Genus : Gladiolus
Spesies : Gladiolus gandavensis
Gladiolus gandavensis dikenal pula dengan nama lokal Gladiol. Tanaman Gladiolus gandavensis terlihat memiliki
kekhasan yaitu terdapatnya braktea. Tumbuhan Gladiolus gandavensis terlihat begitu unik dan sangat indah, oleh
karena itulah, Gladiolus gandavensis biasa
dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Gladiolus
gandavensis terlihat termasuk ke dalam tumbuhan semak. Tumbuhan Gladiolus gandavensis, pada bagian
batangnya tumbuh secara monopodial. Bentuk batang Gladiolus gandavensis terlihat bulat.
Daun Gladiolus gandavensis terlihat bertipe
tunggal dengan perletakan daun yang equitan. Bentuk daun dari Gladiolus gandavensis yaitu terlihat
berbentuk pita. Pertulangan Gladiolus
gandavensis terlihat dejajar. Bagian tepi daun Gladiolus gandavensis terlihat rata. Ujung daun Gladiolus gandavensis yaitu terlihat
akutus. Sedangkan pangkal daun Gladiolus
gandavensis terlihat berpelepah.
Bunga Gladiolus gandavensis terlihat berjenis
tunggal. Kerangka bunga Gladiolus
gandavensis terlihat resemosa. Sedangkan simetri bunga Gladiolus gandavensis yaitu zigomorf. Bunga Gladiolus gandavensis memiliki tenda bunga. Jumlah helaian tenda
bunga Gladiolus gandavensis terdapat
enam buah dengan warnanya yang berwarna kuning. Bagian tenda bunga tersebut
menyerupai kelopak. Gladiolus gandavensis
termasuk ke dalam tanaman yang distribusi seksnya monoecious. Terdapat benang
sari dan putik pada satu bunga Gladiolus
gandavensis. (Nugroho. 2006:19)
4. Sanseviera trivasciata (Lidah Mertua)
Divisi :
Magnoliopyta
Classis : Liliopsida
Subclassis : Lillidae
Ordo : Agavales
Family : Agavaceae
Genus : Sanseviera
Spesies : Sanseviera trifasciata
Sanseviera trifasciata biasanya dikenal dengan nama lokal lidah mertua. Tumbuhan Sanseviera trifasciata terlihat termasuk
ke dalam tumbuhan herba dengan pola pertumbuhan monopodial. Batang Sanseviera trifasciata terlihat
berbentuk bulat.
Daun Sanseviera trifasciata terlihat berjenis
tunggal. Bentuk daun Sanseviera
trifasciata terlihat equitant, yaitu menyerupai roset batang. Bentuk daun Sanseviera trifasciata yaitu bulat telur
lanset. Pertulangan daun Sanseviera
trifasciata berbentuk sejajar. Bagian tepi daun Sanseviera trifasciata yaitu terlihat rata. Sedangkan ujung daun Sanseviera trifasciata terlihat kaudatus
dengan pangkal daun yang berpelepah. (Kimball. 1999:45)
5. Pleomele angustifolia (Suji)
Kingdom : Plantae
Division : Angiospermae
Sub Divison : Monocotyledoneae
Ordo :
Liliopsida
Class :
Liliaceae
Genus :
Pleomele
Species : Pleomele angustifolia
Hasil pengamatan yang didapat dari tanaman suji
yaitu, suji merupakan tumbuhan perdu tegak atau pohon kecil dengan tinggi 6-8
m. Habitus tanaman ini yaitu perdu, tinggi 6-8 m dengan batang tegak, berkayu,
beralur melintang, putih kotor. Bentuk daunnya tunggal, berseling, lanset ujung
meruncing, tepi rata, panjang 16-20 cm, lebar 3-4 cm, pertulangan sejajar dan
warna hijau tua. Bentuk bunganya majemuk, di ujung cabang, bentuk tandan, putih
keunguan. Sedangkan bentuk buahnyanya bulat, diameter ± 1 cm, hijau. Bijinya
bulat, putih bening. Sistem perakaran tunggang, putih kotor.
Adapun manfaat dari tanaman suji yaitu Pewarna hijau
pada makanan, seperti pada kue-kue tradisional dan es cendol, Memberikan aroma
yang khas pada makanan, Buahnya dapat digunakan untuk mengobati orang yang
kurang nafsu makan, dan menurunkan tekanan darah tinggi, Daunnya berkhasiat
untuk mengobati sakit kepala, obat luar untuk mengatasi beri-beri, Di Maluku,
dekoksi Akar tanaman suji digunakan untuk mengatasi gonorrhoe, Getah daunnya
dapat digunakan untuk menebalkan rambut, dan daunnya digunakan sebagai zat
warna untuk mengecat, Pucuk tanamannya dapat dimakan sebagai sayuran, dan Sebagai
tanaman hias dan tanaman pagar. (Tjitrosoepomo. 2003:67)
6. Dendrobium crumenatum (Anggrek Merpati)
Divisi :
Magnoliopyta
Classis : Liliopsida
Subclassis : Lillidae
Ordo : Orcidales
Family : Orcidaceae
Genus : Dendrobium
Spesies : Dendrobium
crumenatum
Tanaman
anggrek begitu unik dan indah. Oleh karena itu, tanaman anggrek biasanya
dijadikan sebagai tanaman hias. Banyak sekali jenis-jenis anggrek yang dapat
tumbuh subur di Indonesia. Salah satu jenis tanaman anggrek yang tumbuh subur
di Indonesia adalah jenis anggrek merpati atau dikenal pula dengan nama ilmiah Dendrobium
crumenatum. Hasil
pegamatan morfologi yang didapat dari Dendrobium crumenatum terlihat
termasuk tanaman herba. Batang Dendrobium crumenatum terlihat tumbuh secara monopodial.
Batang Dendrobium
crumenatum terlihat
berbentuk bulat.
Daun Dendrobium crumenatum terlihat berjenis tunggal. Letak
daun terlihat dustikha atau bersilang. Bentuk daunnya terlihat bulat telur
lanset dengan pertulangan daun yang sejajar. Bagian tepi daunnya terlihat rata.
Sedangkan ujung daun obtusus dengan pangkal daun yang berpelepah. Bunga
berjenis tunggal dengan karangan bunga rasemosa dan simetri perbungaan
zigomorf. Dendrobium
crumenatum terlihat
memiliki mahkota yang berwarna ungu dengan jumlah helaian dua buah. Terdapat
pula bagian tenda bunga yang berjumlah tiga helai dan berwarna ungu.
Dendrobium
crumenatum tergolong
tanaman yang berdistribusi seks monoecious. Anggrek merpati memiliki benang
sari dan putik pada satu bunga. Bagian putik dan benang sari tersebut terdapat
di dalam kolumna, yaitu tempat berkumpulnya alat reproduksi dann memiliki
kekhasan yaitu terdapatnya brektea. Selain itu, kekhasan lainnya yaitu terdapat
pula labelum atau lidah pada bagian bunga
Dendrobium
crumenatum. Bagian labelum tersebut berfungsi untuk menarik serangga.
(Campbell. 2008:106)
G.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada spesies
tumbuhan subkelas Liliidae, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Daun bakung berbentuk pita dengan urat daun yang sejajar, tepi
daunya rata, ujung daunnya runcing (akutus) dengan pangkal daun yang hastatus.
2. Aloe vera dilihat dari bagian pertulangan
daunnya, membentik garis-garis yang memanjang, atau dengan kata lain Aloe vera memiliki pertulangan daun yang
sejajar.
3. Tanaman Gladiolus gandavensis terlihat memiliki
kekhasan yaitu terdapatnya braktea.
4. Pertulangan
daun Sanseviera trifasciata berbentuk
sejajar. Bagian tepi daun Sanseviera
trifasciata yaitu terlihat rata.
5. Habitus tanaman Suji ini yaitu perdu,
tinggi 6-8 m dengan batang tegak, berkayu, beralur
melintang, putih kotor.
6. Daun Dendrobium
crumenatum terlihat berjenis tunggal. Letak daun terlihat dustikha
atau bersilang. Bentuk daunnya terlihat bulat telur lanset dengan pertulangan daun yang
sejajar.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, A Neil. 2008. Biologi
Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kimball,
John W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Nugroho, Hartanto, Purnomo, dkk. 2006. Struktur & Perkembangan Tumbuhan.
Bogor: Penerbit Swadaya.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi.
Malang : UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Pertanyaan
1.
Tuliskan ciri-ciri khusus
tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Lillidae?
JAWAB : Ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Lillidae yaitu
berupa terna dengah rimpang atau umbi lapis, kadang-ladang semak atau perdu
berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal tersebar pada batang atau
terkumpulsebagai roset akar, adakalanya reduksi dan cabang-cabang berubah
menjadi kladodium. Bunga kecil sampai amat membesar dan menarik, kebanyakan
banci, aktinimorf atau sedikit zygomorf. Haiasan bunga merupakan tenda bunga
dan merupakan mahkota dengan atau tanpa pelekatan berupa buluh.
2.
Jelaskan kekhasan Gladiolus gandavensis?
JAWAB : Kekhasan Gladiolus gandavensis
yaitu memiliki tenda bunga&braktea.
3.
Tuliskan dan jelaskan
spesies tumbuhan anggota Subclassis Lillidae yang berperan sebagai tanaman
hias?
JAWAB : Spesies tumbuhan anggota Subclassis Lillidae yang berperan sebagai tanaman
hias yaitu Aloe vera (Lidah buaya)
dengan keunikannya terdapat duri di bagian tepi daunnya, Gladiolus gandavensis (Gladiol) dengan kekhasan braktea dan
bunganya yang bertenda dan sangat indah, Sanseviera
trifasciata (Lidah Mertua) dengan bentuknya yang indah dan kekhasannya
memiliki tuber, Phalaenopsis amabilis (Anggrek
Bulan) dengan kekhasannya yaitu memiliki labelum dan bunganya sangat indah
serta berwarna mencolok.
4.
Jelaskan perbedaan dari
Pinophyta dengan Magnoliopsida?
JAWAB : Perbedaan dari Pinophyta dengan Magnoliopsida yaitu pada Pinophyta alat
reproduksinya berupa strobilus, sedangkan pada Magnoliopsida alat reproduksinya berupa bunga.
5.
Jelaskan perbedaan dari
Magnoliopsida dengan Liliopsida?
JAWAB : Magnoliopsida rata-rata tumbuhannya tinggi-tinggi dan berupa pohon yang
berkayu. Sedangkan Liliopsida biasanya tumbuhannya pendek dan berupa herba atau
semak.
PEER ASSESEMNT
No
|
Nama &
Aspek
|
Fahmi
|
Harmoko
|
Risma
|
Yayah i
|
Melia
|
Tia
|
1
|
Keaktifan
|
2
|
1
|
6
|
3
|
4
|
5
|
2
|
Disiplin
|
3
|
2
|
1
|
4
|
5
|
6
|
3
|
Kerjasama
|
6
|
5
|
4
|
3
|
1
|
2
|
4
|
Keterampilan
|
5
|
6
|
3
|
4
|
2
|
1
|