Laporan Praktikum Botani
Phanerogamae
MAGNOLIOPHITA
(
Subclassis Magnolidea dan Subclassis Hamamelidae )
Mata
kuliah : Botani Phanerogamae
Dosen
Pengampu : Asep Mulyani, M.Pd
Disusun Oleh :
Dicky
Zulkifli
14121610741
Tarbiyah/
IPA/ BIO-C/ IV
LABORATORIUM BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
MAGNOLIOPHYTA
(MAGNOLIIDAE DAN HAMMAMELIDAE)
A.
TUJUAN
1. Menemukan
ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta
khususnya subklasis magnoliidae dan hammamelidae.
2. Menemukan
cirri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family-famili yang ada dalam
Subklasis Magnoliidae dan Hammamelidae.
B.
DASAR
TEORI
Magnoliophyta
atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri
atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan
dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina
berupa putik (pistilum). Putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah
(karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya
terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di
dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu
magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida
mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan
liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species.
Kelas magnoliopsida
(dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat
anggota-anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder
pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar. Daun
dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai
tangkai dan helain daun yang melebar. bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4,
dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1,3
dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu :
Magnoliidae, Hamamelidae, Dillinidae, Caryophillidae, Rosidae, Asteriade.
Magnoliophyta disebut juga angiospermae
yang merupakan kelompok tumbuhan yang bijinya terbungkus oleh daging buah atau
disebut berbiji tertutup. Tumbuhan ini memiliki bunga sejati dengan bakal biji
yang terletak di dalam bakal buah.
Magnoliopsida
dibagi menjadi enam kelas, yaitu: magnoliidae, Hammamelidae, Caryophillidae,
Dillenidae, Rosidae dan Asteridae. Tetapi pada praktikum kali ini hanya
membahas dua kelas diantaranya yaitu :
.
1. Subclassis Magnoliidae
Subclassis ini terdiri dari 8 ordo, 39
famili, dan 12.000 spesies. Habitus dari subclassis ini sangat beragam, mulai
dari pohon yang berkayu sampai herba. Beberapa famili pada subclassis ini
adalah Magnoliaceae, Annonaceae, Lauraceae, Piperaceae, dan Nymphaceae.
a. Magnoliaceae
Famili ini
memiliki ciri, habitus berupa pohon dan semak, stipula besar dan kadang-kadang
membentuk ochrea, memiliki banyak stamen dan ovarium yang tersusun spiral,
perianthium. Contoh spesiesnya adalah Michelia
champaca dan Michelia grandiflora.
b.
Annonaceae
Anggota
famili ini memiliki habitus berupa pohon atau perdu. Kaliks dan korolanya
berjumlah kelipatan 3 dengan kaliks tersusun dalam 2 lingkaran. Contohnya
adalah Annona muricata (sirsak), Cananga odorata. Kegunaan dari beberapa
anggota famili ini adalah sebagai buah-buahan.
c.
Lauraceae
Habitus berupa pohon dan perdu aromatik,
memiliki bunga majemuk dengan tipe perbungaan panikula, spika, racemes, dan
umbela. Contohnya adalah Persea americana
(alpukat).
d. Piperaceae
Anggota famili ini umumnya memiliki daun berbentuk
jarum, batang berbuku, dan memiliki bau aromatis. Perbungaan berupa spika
dengan ukuran bunga yang kecil. Contohnya adalah Piper bettle (Sirih) yang digunakan sebagai bumbu masak dan
Sasaladaan (Peperomia pellucida).
e.
Nymphaceae
Famili ini terdiri atas tumbuhan air yang
bergetah, terapung dalam air, dan memiliki daun tunggal. Contoh tumbuhannya
adalah Nymphaea nouchali (teratai)
yang merupakan tanaman hias.
2.
Subclassis Hammamelidae
Subclassis ini terdiri atas 11 ordo, 24 famili dan 3400 species, namun
yang akan dibahas hanya 2 famili dari 2 ordo yang berbeda:
a.
Moraceae
Famili Moraceae termasuk pada ordo Urticales.
Famili ini memiliki ciri, stipula besar, bunga bebentuk bongkol, cawan, piala.
Selain itu, biasanya tumbuhan ini memiliki getah, contoh spesiesnya adalah Ficus benjamina (beringin), Ficus elastica, Artocarpus altilitis dan Artocarpus
heterophyllus. Tumbuhan anggota famili ini biasanya dimanfaatkan sebagai
tumbuhan peneduh dan sebagai makanan (Morus alba).
b.
Casuarinaceae
Famili Casuarinaceae
merupakan anggota ordo Casuarinales. Ciri-ciri famili ini adalah daun
termodifikasi seperti sisik, daunnya tersusun secara berkarang, bunga
uniseksual, dan memiliki biji yang bersayap. Contoh tumbuhannya adalah Casuarina equisetifolia (cemara laut).
Subclasis
Magnoliidae mempunyai 8 ordo, 39 family dan 11.000 species. Delapan ordo yang
termasuk kedalam magnoliidae adalah Magnoliales, Laurales, Piperales,
Aistholochiales, Illiciales, Nymphaeales,Ranunculales, dan Papaverales.
Mognoliidae mempunyai tipe bunga yang apocarpus, selalu polypetal atau apetal.
Secara umum kelompok tumbuhan ini mempunyai perianthium yang jelas, biasanya
dengan sejumlah butiran serbuk sari ditengah, binucleate dan sering
uniaperturate. Biji dengan embrio yang besar dan tereduksi atau tanpa
endosperm, kotiledon jarang lebih dari dua, tumbuhan sangat sering
mengakumulasi bendylisquinoline atau aporphine alkaloid.
Subclassis
hammamelidae mempunyai 11 ordo, dan 24 family. Ordo-ordo yang termasuk kedalam
hammamelidae yaitu trchodendrales, Hammamelidales, daphniphalles, didymellales,
eucommiales, urticales, leitneriales, juglandales, myricales, fagales, dan
casuarinales. Bunga banyak atau tereduksin dan sering uniseksual, perianthium
berkembang kurang baik, biji dengan plasenta pariental. Stamen tersusun
sentrifugal jarang sentripetal, plasenta bermacam-macam.
Pada
divisi magnoliophyta kelas magnoliopsida terdapat pembuahan ganda, satu inti
sperma membuahi sel telur dan inti sperma lain membuahi dua inti polar, dan hal
ini tidak ditemukan pada golongan lain. Terdapat karpel yang membungkus ovul
adalah sifat yang khas. Perkecambahan serbuk sari pada permukaan stigma, tidak
langsung pada ovul, juga sifat penting pada magnoliophyta. Di antara tumbuhan
yang hidup di bumi ini Magnoliophyta mempunyai jumlah jenis yang terbesar, dari
yang berukuran beberapa millimeter seperti Liana sampai pohon
- pohon yang berukuran raksasa.
C.
ALAT
DAN BAHAN
a.
Alat
1.
Lup
b.
Bahan
1.
Nangka (Artocarpus hetrophyllus)
2.
Sirih (Piper battle)
3.
Alpuket (Persea Americana)
4.
Teratai Bunga ros (Nymphaea stellata)
5.
Karet Munding (Ficus elastic)
6.
Teratai bunga putih (Nymphaea nouchali)
7.
Sasaladahan (Peperomia pellucida)
8.
Sarikaya (Annona squamosa)
9.
Kenanga (Cananga odorata)
D.
PROSEDUR
KERJA
1)
Diambil spesimen tumbuhan kemudian diamati
secara bergantian untuk setiap karaktristik.
2)
Diambil habitusnya dan percabangan batang dan
bentuk segi penampang melintang.
3)
Diamati daun yang mencakup jenis daun,
pertulangan daun dan duduk daun.
4)
Diamati dan dibandingkan bunganya, yaitu
komposisi, jenis karangan bunga,dan simetri bunga.
5)
Diamati perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu
corolla, calyx, perigonium, stamen dan pistilum.
6)
Digambar dan diklasifikasikan masing-masing
spesimen
E.
PEMBAHASAN
Praktikum yang dilakukan kali ini mengamati beberapa
spsimen dari divisi Magnoliophita kususnya pada Subclassis Magnolidea dan
Subclassis Hamamelidae. Magnoliophyta
atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri
atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla).
Pengamatan pertama
yaitu terhadap family moraceae. yang diamati yaitu tanaman nangka atau Artocarpus heterophyllus.
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Morales
Family : Moraceae
Genus : Artocarpus
Species : Artocarpus hetrophyllus
Berdasarkan hasil
pengamatan yang diamatai, batang nangka tegak, berkayu, berbentuk bulat dan
permukaannya kasar. Pola percabangan monopodial. Daun nangka termasuk daun tunggal
(folium simplex), tersebar, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi
rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), dengan pangkal menyempit
sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau agak runcing. Daun penumpu
bulat telur lancip. Nangka mempunyai pertulangan daun menyirip (penninervis).
Daun
tanaman nangka tergolong daun tunggal yang tumbuh berselang-seling pada bagian
ranting tanaman. Permukaan daun nangka bagian atas dan bawah memiliki
penampilan yang berbeda. Permukaan daun bagian atas memiliki warna hijau cerah
dengan tekstur yang licin, sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau
tua dengan tekstur yang kasar. Pangkal daun memiliki penumpu berbentuk segitiga
dengan warna kuning kecoklatan. Tanaman nangka adalah tanaman berumah satu,
artinya dalam satu tanaman dapat dijumpai bunga jantan dan bunga betina. Bunga
jantan dicirikan dengan bentuknya yang menyerupai gada, bengkok, dan berwarna
hijau tua, sedangkan bunga betina dicirikan dengan bentuknya yang menyerupai
gada silindris yang pipih. Buah nangka tergolong buah majemuk semu, artinya
buah tersebut tersusun oleh rangkaian bunga majemuk (nyamplung) dan dari luar
terlihar seperti hanya satu buah.Di dalam buah nangka (diantara nyamplung)
terdapat dami-dami yang sebetulnya merupakan bunga nangka yang tidak
terserbuki.
Pengamatan selanjutnya yatu terhadap family piperaceae.
Contoh sepesies yang diamati yaitu Piper bettle.
Klasifikasi
daun Sirih
Divisi :
Magnoliophyta
Class :
Magnoliopsida
Sub Classis :
Magnoliidae
Ordo :
Piperales
Familia : Piperaceae
Genus :
Piper
Spesies : Piper battle
Piper battle merupakan tanaman dari family
Piperaceae. Sirih berhabitus herba, dengan pola percabangan monopodial yaitu
bantang utama terlihat jelas dan bentuk penamapanag batang yang bulat. Macam
daun pada sirih adalah daun tunggal, dimana letak daunnya adalah aksilar atau
pada ketiak, bentuk daun adalah menjantung, dengan pertulangan melengkung (curved),
tepi daun yang bergelombang (sundulate), ujung daun meruncing (acuminate)
dan pangkal daun pada daun sirih adalah jantung (cordate). Tanaman sirih banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan obat
tradisional. (Tjitrosoepomo,
1985: 85)
Bunga pada daun sirih tersusun dalam
bunga majemuk yang disebut bunga lada (amentum), masing-masing kecil tanpa
hiasan bunga. Tanaman ini termasuk kedalam tumbuhan berkelamin tunggal atau
banci (monoceous) dengan jenis kelamin biseksual dimana calix atau corolla
tanpa perhiasaan, stamen lepas, pistilum (karpel) bersatu, ovarium superum.
Simetri bunga pada spesies ini adalah zigomorf.
Batang umumnya berwarna coklat
kehijauan, batang berbentuk bulat, memiliki ruas, bagian ini merupakan bakal
tumbuhnya akar. Daun sirih berbentuk jantung, tunggal, bagian ujung daun
runcing, tumbuh berselang seling, setiap daun memiliki tangkai, bila daun
diremas akan mengeluarkan aroma khas, panjang sekitar 5-8 cm dengan lebar
sekitar 2-5 cm. Bunga sirih majemuk berbentuk bulir, memiliki daun
pelindung kurang lebih 1 mm dengan bentuk bulat panjang. Bulir betina
memiliki panjang antara 1,5-6 cm.Pada bagian bulir betina ini terdapat kepala putik
berjumlah antara 3- 5 buah dengan warna putih dan hijau kekuningan. Bulir
jantan memiliki panjang 1,5-3 cm.Pada bulir jantan terdapat dua benang sari
yang pendek. Buah sirih termasuk kedalam buah buni ( memiliki dinding dengan
dua lapisan), bentuk buah bulat dengan warna hijau keabu-abuan. Akar sirih
termasuk akar tunggang dengan bentuk bulat serta warna coklat kekuningan.
Selanjutnya
pengamatan terhadap alpukat. Alpukat termasuk kedalam family Lauraceae.
Klasifikasi
Tanaman Alpukat
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub Classis : Magnoliidae
Ordo : Laurales
Familia : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea
Americana
Persea
americana atau alpukat mempunyai habitus atau perawakan yaitu pohon, dengan
pola percabangan monopodial, bentuk atau segi penampangnya yaitu bulat. Daun
pada alpukat yaitu berdaun tunggal, letak daunnya menyebar.
Berdasarkan
pengamatan Bentuk daun alpukat yaitu bulat telur dengan pertulangannya
menyirip. Tepi daun alpukat rata, ujung daunnya meruncing dan pangkal daunnya
tumpul. Alpukat memiliki tipe perbungaan
majemuk dengan simetri bunga adalah aktimorf. Tanaman ini berjenis kelamin
biseksual dimana calix atau corolla perigonium, stamennya lepas, pistilum
(karpel) stigmanya bersatu, ovariumnya superum. Distribusi seks pada tanaman
ini adalah tumbuhan monoceous, yaitu pelekatan karpel, jenis buah ganda, serta
tipe plasenta basalis dan umur tumbuhan tahunan.
Daun pada tanaman alpukat ini
berbentuk tunggal dengan tangkai yang panjangnya 1,5-5 cm, kotor, letaknya
berdesakan di ujung ranting, bentuknya jorong sampai bundar telur memanjang,
tebal seperti kulit, ujung dan pangkal runcing, tepi rata kadang-kadang agak
menggulung ke atas, bertulang menyirip, panjang 10-20 cm, lebar 3-10 cm. Daun
muda pada 8 tanaman alpukat mempunyai warna kemerahan dan berambut rapat,
sedangkan daun tua warnanya hijau dan gundul. Pohon alpukat yang berukuran
besar mampu menghasilkan jutaan bunga dalam semusim. Bunga tersebut muncul
diujung tunas. Bunga betinanya tunggal, dengan tangkai sari panjang dan
diakhiri dengan kepala sari yang membesar.
Bunga pada tanaman alpukat merupakan
bunga majemuk, berkelamin dua, tersusun dalam malai yang keluar dekat ujung
ranting, warnanya kuning kehijauan. Buah pada tanaman alpukat ini termasuk
golongan buah buni, berbentuk bola atau bulat telur, mempunyai panjang 5-20 cm,
warnanya hijau atau hijau kekuningan, berbintik-bintik ungu atau ungu sarna sekali
berbiji satu, daging buah jika sudah masak lunak, warnanya hijau, kekuningan.
Biji pada tanaman alpukat berbentuk bulat seperti bola, mempunyai diameter
2,5-5 cm dengan keping biji putih kemerahan. Buah alpukat yang masak daging
buahnya lunak, berlemak, biasanya dimakan sebagai es campur atau dibuat juice.
Minyak pada buah alpukat ini dapat digunakan antara lain untuk keperluan
kosmetik. Perbanyakan dengan biji, cara okulasi dan cara enten.
Bunga alpukat bersifat sempurna
(hermaprodit), tetapi sifat pembungaannya dichogamy, artinya tiap bunga mekar 2
kali berselang, menutup antara 2 mekar dalam waktu berbeda. Pada hari mekar
pertama, bunga betina yang berfungsi sedangkan pada hari mekar berikutnya bunga
jantan yang berfungsi. Berdasarkan sifat pembungaannya, tanaman alpukat
dibedakan menjadi 2 tipe. Tipe A: bunga betina mekar pada pagi hari sedangkan
bunga jantan mekar pada sore hari pada hari berikutnya. Tipe B: bunga betina
mekar pada sore hari dan bunga jantan mekar pada pagi hari berikutnya.
Pengamatan
selanjutnya yaitu terhadap bunga teratai rose, bunga teratai rose masuk kedalam
family Nymphaeceae.
Divisi :
Magnoliophyta
Class :
Magnoliopsida
Sub Classis :
Magnoliidae
Ordo :
Nymphales
Familia :
Nymphaceae
Genus :
Nymphaea
Spesies :
Nymphaea stellata
Teratai
merupakan tanaman yang hidup diatas air. Habitusnya herba yang merupakan tumbuhan
basah dengan batang yang lunak, tidak berkayu atau hanya sedikit sekali
mengandung jaringan yang berkayu. Pola percabangannya yaitu simpodial dengan
segi penampang bulat.
Daun yang dimiliki teratai adalah daun tunggal, daunnya besar dan
lebar. Letak daun (filotaksis) adalah tersebar dengan daun yang berbentuk cordatus
atau jantung. Memiliki pertulangan yang menjari, tepi daun bergigi, ujung
daunnya adalah membundar (rounded) dan pangkal daunnya adalah jantung (cordate).
Bunga pada teratai sangat indah dan beraneka ragam, berwarna warni,
diantaranya putih, pink, ungu, merah, kuning. Macam bunganya adalah bunga
tunggal dengan simetri bunga aktimorf. Aktimorf merupakan jika dapat dibuat
banyak bidang simetri untuk tiap bidangnya. (Tjitrosoepomo, 1985: 148)
Teratai termasuk kedalam tumbuhan pembungaan tunggal, jenis kelamin bisexsual, calix atau
corolla lepas, berstamen lepas, pitilum (karpel) banyak atau lepas, ovarium
inferum, kelamin tumbuhan monoceus, pelekatan karpel apokarp, jenis buah ganda,
tipe plasenta parietalis,dan umur tumbuhan kurang dari satu tahun.
Setelah melakukan pengamatan teratai
bunga ros, selanjutnya yaitu pengamatan Ficus
elastica ataukaret munding yang termasuk pada Moraceae.
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Urticales
Famili :
Moraceae
Genus :
Ficus
Spesies : Ficus elastic
Ficus elastica tergolong ke dalam jenis pohon.
Dengan tinggi yang mencapai 20-50 meter, pohon ini dapat tumbuh sampai 30
tahun. Pohon ini tumbuh baik di daerah yang beriklim tropis dan berada pada
ketinggian 0-400 m dari permukaan laut, serta sangat cocok dengan suhu
28o C dan sinar matahari 5 jam/hari. Namun demikian, pohon ini tetap bisa
hidup pada jenis tanah dan suhu apapun.
Pohon ini memiliki sistem perakaran yaitu akar
tunggang, terbukti dengan adanya akar lembaga (Radicula) yang tumbuh terus
menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.
Akar ini berwarna coklat dan mengeluarkan getah apabila tersayat. Pada batang
atau cabang yang sudah besar akan keluar akar yang menggantung, akar ini
menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Pohon ini berbentuk bulat
(Teres), batangnya berkayu (Lignosus) dan tumbuh tegak lurus (Erectus). Dengan
permukaan batang yang kasar dan berwarna coklat, Ficus
elastica tumbuh 7-9 cm per tahun. Lilit batang pohon muda berkisar antara
6-20 cm, sedangkan pohon tua lilit batangnya lebih dari 100 cm. Percabangannya
simpodial.
Memiliki daun tunggal, karena pada setiap tangkai
daunnya hanya terdapat satu daun. Daun ini terdiri dari tangkai daun (Petiolus)
dan helaian daun (Lamina), serta tidak memiliki upih atau pelepah daun
(Vagina). Oleh karena itu, daun ini digolongkan ke dalam jenis daun tidak lengkap.
Daun ini berbentuk bangun jorong (Ovalis).
Daun yang berpangkal tumpul (Obtutus) ini memiliki susunan tulang daun yang
menyirip (Penninervis).
Pohon ini memiliki bunga tunggal, karena pada satu
tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga ini berkelamin tunggal dan tumbuh di
ketiak daun (Flos axelaris). Kelopak bunga ini berwarna hijau, benang sarinya
memiliki panjang sekitar 7 mm dan berwarna putih, sedangkan kepala sarinya
bulat. Mahkota yang dimiliki bunga ini berwarna putih, sedangkan putiknya
berwarna hitam, memiliki panjang 1-2 cm, dan kepala putiknya bulat. Bunga ini
termasuk ke dalam jenis bunga asimetris, karena pada bunga ini tidak dapat
dibuat suatu bidang simetri dengan cara apapun
Karet munding atau Ficus elastica memiliki alat
tambahan yang berupa selaput bumbung (Ochrea). Alat ini berupa selaput tipis
yang menyelubungi pangkal suatu ruas batang. Selaput bumbung dianggap sebagai
daun penumpu yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari batang.
Selanjutnya pengamatan teratai bunga putih yang
termasuk pada famili nymphaeaceae yaitu dilihat dari tingkat taksonya
diantaranya :
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Nymphaeales
Famili : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea nouchali
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Nymphaeales
Famili : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea nouchali
Tanaman teratai memiliki tangkai terdapat di
tengah-tengah daun. Daun berbentuk
bundar atau bentuk oval lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai.
Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat
berdiameter 0,5-1 cm, panjangnya 75-150 cm. permukaan daun tidak mengandung
lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran
air. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat
berdiameter 0,5-1 cm, panjangnya 75-150 cm. Bunganya harum, tumbuh menjulang di
atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh, panjang tangkai
bunga 75-200 cm. Diameter bunga 15-25 cm, benang sari banyak kepala sari
kuning, mahkota bunga lebar, ada yang engkel dan ada yang dobel dengan warna
merah jambu, putih dan kuning. Tumbuhan teratai tumbuh di permukaan air yang
tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang
berasal dari rizoma yang
berada di dalamlumpur pada
dasar kolam, sungai atau rawa.
Pengamatan
selanjutnya yaitu terhadap sasaladahan, sasaldah masuk kedalam family Piperaceae.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo
: Piperales
Family : Piperaceae
Genus : Peperomia
Species : Peperomia
pellucida
Peperomia pellucida adalah tumbuhan gulma yang banyak dijumpai di tempat lembab, agak
terlindung dan memiliki banyak khasiat. Jenis Habitus Herbamempunyai tinggi 10-20 cm,
sasaladahan ini memiliki Batang
yang Tegak, lunak, dan berwarna hijau muda. Jenis Daunnya yaitu Tunggal, duduk
spiral, lonjong, panjang 1-4 cm, lebar 0,5-2 cm, ujung runcing, pangkal
bertoreh, tepi rata. Sedangkan pertulangan daunnya melengkung, permukaan licin, lunak, hijau. Memiliki Bunga Majemuk, bentuknya bulir, di
ujung batang atau di ketiak daun,
panjang bulir 2-5 cm, tangkai lunak, putih
kekuningan. Serta memiliki Buah
Bulat, kecil, hijau dan Bijinya
Bulat, kecil, hitam. Sasaladahan ini akarnya serabut dan berwarna putih.
Menurut Tjitrosoepomo, 2009 bahwa Sasaladaan (Peperomia pellucida) adalah salah satu
contoh spesies dari ordo Piperales family Piperaceae. Spesies ini memiliki
habitus herba pola percabangan
monopodial, bentuk penampangnya bulat,
jenis daun tunggal, duduk daun berselang seling (alternates), bentuk
daun jantung (Cordate), ujung daun runcing (acutus) pertulangan melengkung
(curved), tepi daun rata (entire), pangkal daunnya seperti jantung (caurdate),
helaian daun (lamina) berbentuk bundar telur (ovate) sampai lonjong, Daging
daun tipis. Permukaan atas daun rata berwarna hijau dan licin agak mengkilat.
Permukaan atas daun berwarna lebih tua dari permukaan bawah, perbungaan
majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla tanpa perhiasaan, stamen lepas,
pistilum (karpel) bersatu, ovarium superum, simetri bunga zigomorf, perbungaan
bulir, kelamin tumbuhan monoceous, pelekatan karpel synkarp, tipe plasenta
basalis, dan umur beberapa tahunan, bagian tambahannya sulur. Daun sasaladaan
disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh
ibu-ibu untuk bahan makanan.
Pengamatan selajutnya yaitu pada Sarikaya yang termasuk ke
dalam famili Annonaceae. Dilihat dari tingkat taksonnya yaitu :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
Classis : Magnoliidae
Ordo
: Magnoliales
Family : Annonaceae
Genus : Annona
Species : Annona squamosa
Srikaya
termasuk pohon buah-buahan kecil yang tumbuh di tanah berbatu, kering, dan
terkena cahaya matahari langsung. Tumbuhan yang asalnya dari Hindia Barat ini
akan berbuah setelah berumur 3-5 tahun. Srikaya sering ditanam di pekarangan,
dibudidayakan, atau tumbuh liar, dan bisa ditemukan sampai ketinggian 800 m
dpi.
Srikaya
atau buah nona (Annona squamosa), adalah tanaman yang tergolong ke dalam genus Annona yang berasal dari daerah tropis. Termasuk semak semi-hijau abadi atau pohon yang meranggas (perdu sampai pohon), berumah satu,
berkelamin banci, tinggi mencapai 2–7 m. Daunnya berselang, sederhana, lembing
membujur, 7-12 cm panjangnya, dan berlebar 3-4 cm. Kulit pohon tipis berwarna
keabu-abuan, getah kulitnya beracun. Batangnya (pada dahan) coklat muda, bagian
dalamnya berwarna kuning muda dan agak pahit. Bunganya muncul dalam tandan sebanyak 3-4,
tiap bunga berlebar 2-3 cm, dengan enam daun bunga/kelopak, kuning-hijau
berbintik ungu di dasarnya. Buahnya biasanya bundar atau mirip kerucut cemara, berdiameter 6-10
cm, dengan kulit berbenjol (bermata banyak) dan bersisik. Dan daging buahnya
putih.
Helaian
daunnya merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki lamina dan petiolus
sehingga dinamakan daun bertangkai. Tumbuhan ini berpetiolus pendek dan lamina
yang bersifat: memiliki circumscriptio (bentuk daun) oblongus (memanjang)
dengan bagian yang terlebar berada di tengah-tengah lamina (helaian daun). Apex
folii (ujung daun) berbentuk acuminatus (meruncing). Tepi daun di bagian bawah
tidak pernah bertemu tetapi terpisah oleh pangkal ibu tulang / ujung tulang
daun sehingga basis folii (pangkal daun) berbentuk obtusus (tumpul). Tulang
daun bersifat simetris dengan tipe penninervis (daun-daun yang bertulang
menyirip). Untuk margo folii (tepi daun) berbentuk integer (rata). Selain itu,
intervenium (daging daun) bertipe papyraceus atau chartaceus (seperti kertas)
dengan permukaan daun berwarna hijau memiliki tipe glaber (gundul).
Pada
buah Annona squamosa merupakan buah
sejati ganda yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah
(ovarium) yang masing-masing bebas dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati,
tetapi kesemuannya tetap berkumpul pada satu tangkai.
Pengamatan
yang terakhir yaitu pada pohon knanaga
atau Cananga odonata yang termasuk pada kelas magnoliopsida dan termasuk famili
annonaceae.
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Magnoliidae
Ordo
: Magnoliales
Family : Annonaceae
Genus : Cananga
Species : Cananga odonata
Pohon kenanga Cananga odorata forma macrophylla
tumbuh dengan cepat hingga lebih dari 5 meter per tahun dan mampu mencapai
tinggi rata-rata 12 meter. Batang pohon kenanga lurus, dengan kayu keras dan
cocok untuk bahan peredam suara (akustik). Memerlukan sinar matahari penuh atau
sebagian, dan lebih menyukai tanah yang memiliki kandungan asam di dalam
habitat aslinya di dalam hutan tadah hujan. Daunnya panjang, halus dan
berkilau. Bunganya hijau kekuningan (ada juga yang bersemu dadu, tetapi
jarang), menggelung seperti bentuk bintang laut, dan mengandung minyak biang,
cananga oil yang wangi. Pohon kenanga ylang-ylang
juga berupa pohon, tetapi tidak setinggi pohon kenanga biasa. Kenanga perdu
yang biasa ditanam di halaman rumah, hanya bisa tumbuh paling tinggi 3 meter.
Berdasarkan hasil pengamatan kenanga memiliki
habitus berupa perdu, percabangan simpodial, segi penampang bulat. Daun
tunggal, filotaksis tersusun berselang-seling, bentuk daun seperti jantung
(kordatus), pertulangan daun menyirip jantung, bagian tepi daun berbentuk
keriting atau berombak, ujung daun berbentuk runcing berwarna hijau tua, dan
pangkal daun berbentuk membulat. Bunga majemuk, pendek, serta menggantung.
Bunga berwarna hijau ketika masih muda dan berwarna kuning jika tua. Perbungaan
muncul pada batang pohon atau ranting bagian atas (terminal) dengan susuna yang
khas. Mahkota bunga berjumlah 6, berdaging, terlepas satu sama lain dan
tersusun dalam lingkaran masing-masing berjumlah 3. Benang sari banyak, dan ruang
tempat sari terdapat di ujung tangkai sari, berbentuk memanjang dan tertutup,
serta berwarna cokelat muda.
F.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pengamatan yang telah kami lakukan dan uraian diatas, maka dapat disimpulkan:
1.
Magnoliophyta
atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga.
2.
Magnoliopsida
dibagi menjadi enam kelas yaitu magnoliidae, Hammamelidae, Caryophillidae,
Dillenidae, Rosidae dan Asteridae.
3.
Bunga
pada tanaman alpukat merupakan bunga majemuk, berkelamin dua, tersusun dalam
malai yang keluar dekat ujung ranting, warnanya kuning kehijauan.
4.
Tanaman
nangka adalah tanaman berumah satu, artinya dalam satu tanaman dapat dijumpai
bunga jantan dan bunga betina.
5.
Daun
sirih berbentuk jantung, tunggal, bagian ujung daun runcing, tumbuh berselang
seling, setiap daun memiliki tangkai, bila daun diremas akan mengeluarkan aroma
khas, panjang sekitar 5-8 cm dengan lebar sekitar 2-5 cm.
6.
Teratai termasuk
kedalam tumbuhan pembungaan
tunggal, jenis kelamin bisexsual, calix atau corolla lepas, berstamen lepas,
pitilum (karpel) banyak atau lepas, ovarium inferum, kelamin tumbuhan monoceus,
pelekatan karpel apokarp, jenis buah ganda, tipe plasenta parietalis,dan umur
tumbuhan kurang dari satu tahun.
7.
Pohon karet munding memiliki sistem
perakaran yaitu akar tunggang, terbukti dengan adanya akar lembaga (Radicula)
yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar
yang lebih kecil.
8.
Sasaladahan ini memiliki Batang
yang Tegak, lunak, dan berwarna hijau muda. Jenis Daunnya yaitu Tunggal, duduk
spiral, lonjong, panjang 1-4 cm, lebar 0,5-2 cm, ujung runcing, pangkal
bertoreh, tepi rata.
9.
Srikaya
atau buah nona (Annona squamosa) Termasuk semak semi-hijau abadi atau pohon yang meranggas (perdu sampai pohon), berumah satu,
berkelamin banci, tinggi mencapai 2–7 m.
10. kenanga memiliki
habitus berupa perdu, percabangan simpodial, segi penampang bulat. Daun
tunggal, filotaksis tersusun berselang-seling, bentuk daun seperti jantung
(kordatus), pertulangan daun menyirip jantung, bagian tepi daun berbentuk
keriting atau berombak, ujung daun berbentuk runcing berwarna hijau tua, dan
pangkal daun berbentuk membulat. Bunga majemuk, pendek, serta menggantung.
11. Ciri-ciri
khusus dari subkelas magnolidae adalah spesies yang memiliki bunga sempurna,
seperti pada bunga kenanga (Cananga odorata). Adapun cirri-ciri khusus
dari subkelas hamamelidae adalah pada buahnya atau bunganya tereduksi menjadi
buah.
PERTANYAAN
1.
Tuliskan
ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta?
Jawab:
Ø Adanya trakea dan xylem
Ø Adanya element tapis (sieve element) dan pengaturan dalam floem
Ø Kantung embrio dengan 8 inti (satu telur, dua sinergid, tiga
antipoda dan dua inti polar)
Ø Pembuahan ganda
Ø Karpel yang menutup
Ø Pembuahan ganda, satu inti sperma membuahi sel telur dan inti
sperma lain membuahi dua inti polar, tidak ditemukan pada golongan lain
Ø Adanya karpel yang membungkus ovul adalah sifat yang khas.
Perkecambahan serbuk sari pada permukaan stigma, tidak langsung pada ovul, juga
sifat penting pada Magnoliophyta.
2.
Jelaskan
ciri-ciri khusus bunga yang terdapat pada Magnoliophyta?
Jawab:
Bunga
umumnya biseksual, karpelnya membungkus ovul dan warna bunga bervariasi.
3.
Ciri khusus apa
yang secara morfologis dapat kita amati,
menyebabkan tumbuhan-tumbuhan dimasukkan ke dalam family Piperaceae?
Jawab:
Tumbuhan basah, perdu,
apohon, atau memanjat, dengan batang berbuku. Ikatan pembuluh sering tersebar,
walau masih ada yang mempunyai tumbuh lingkar sekunde. Berbau aromatis yang
khas. Daunnya tunggal, biasanya berbentuk jantung. Nyaris tidak ada stipula,
letaknya tersebar, kadang lingkaran atau berhadapan. Bunganya dalam karangan
spica.
4.
Kenapa Nymphaeae sp dimasukkan kedalam
Magnoliophyta padahal tumbuhan ini tidak mempunyai akar tunggang?
Jawab:
Karena memiliki karakter yang dominan lebih menunjukkan
kedekatannya dengan Magnoliophyta, diantaranya memiliki bunga yang polipetal
dan polisepal.
5.
Ciri khusus apa
yang dimiliki oleh Artocarpus
heterophyllus, Artocarpus altilis, Ficus elastica, sehingga masuk dalam
family Moraceae?
Jawab:
Tumbuhan
berkayu atau basah, mengandung getah berwarna putih atau bening
Ø Daun tunggal dengan stipula yang sering besar sehinnga meliputi
batang, letaknya tersebar.
Ø Bunga dalam karangan-cymosa, sering tersusun padat sehingga
merupakan bonggol (Artocarpus), cawan (Antiaris) atau piala (Ficus). Bunga
unisexualis, kecil, actinomorphus.
Ø Perianthium 2-6 atau 0, umumnya 4 (2x2). Bunga I- stamen
4 atau tereduksi menjadi 2-1 dengan stamen yang letaknya dihadapan tepalum dan
filamentum yang jelas anthera 2 theca.
Ø Bunga E ada atau tidak ada perianthium pistilum 1 ovarium superum
inferium, carpellum 2 beruang 1 dengan 1 ovulum. Stylus 1-2 stigma 1-2. Buah
nux (achenium).
6.
Bagaimana
proses fertilisasi yang terjadi pada tumbuhan Magnoliophyta? Jelaskan dengan
gambar!
Jawab:
Peleburan inti sperma >< ovum, menghasilkan zygot embrio.
Peleburan inti sperma >< kandung lembaga sekunder
menghasilkan endosperm (untuk cadangan makanan).
Fertilisasi
atau pembuahan magnoliophyta terjadi ketika penyerbukan pada angiospermae
terjadi bila serbuk sari sampai ke kepala putik. Proses ini dapat terjadi
dengan bantuan angin, hewan penyerbuk atau manusia. Ciri yang khas pada
kelompok tumbuhan ini adalah proses pembuahan ganda. Pertama antara sel telur
dan sperma, hasil fusi keduanya akan menghasilkan zigot. Kedua, antara sperma
dan sel induk endospermae, hasil fusi keduanya menghasilkan endosperma. Untuk
pertumbuhannya, embrio memerlukan zat makanan. Zat ini diperoleh dari
endosperma atau dari kotiledon. Setelah terjadi proses pembuahan yang
menghasilkan zigot dan endosperma di dalam bakal biji, maka bakal biji tersebut
akan berkembang menjadi biji, sedangkan bakal buah yang mengandung biji akan
berkembang menjadi buah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar