Sabtu, 07 November 2015

Laporan Praktikum



Laporan Praktikum Botani Phanerogamae
MAGNOLIOPHITA
( Subclassis Magnolidea dan Subclassis Hamamelidae )
Mata kuliah : Botani Phanerogamae
Dosen Pengampu : Asep Mulyani, M.Pd
 






                                                                                                       
Disusun Oleh :
Dicky Zulkifli
14121610741
Tarbiyah/ IPA/ BIO-C/ IV




LABORATORIUM BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014


MAGNOLIOPHYTA
(MAGNOLIIDAE DAN HAMMAMELIDAE)
A.    TUJUAN
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya subklasis magnoliidae dan hammamelidae.
2.      Menemukan cirri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family-famili yang ada dalam Subklasis Magnoliidae dan Hammamelidae.
B.     DASAR TEORI
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). Putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species.  
Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota-anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar. Daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar. bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Dillinidae, Caryophillidae, Rosidae, Asteriade.  
Magnoliophyta disebut juga angiospermae yang merupakan kelompok tumbuhan yang bijinya terbungkus oleh daging buah atau disebut berbiji tertutup. Tumbuhan ini memiliki bunga sejati dengan bakal biji yang terletak di dalam bakal buah.                                  
Magnoliopsida dibagi menjadi enam kelas, yaitu: magnoliidae, Hammamelidae, Caryophillidae, Dillenidae, Rosidae dan Asteridae. Tetapi pada praktikum kali ini hanya membahas dua kelas diantaranya yaitu :
.      1. Subclassis Magnoliidae
Subclassis ini terdiri dari 8 ordo, 39 famili, dan 12.000 spesies. Habitus dari subclassis ini sangat beragam, mulai dari pohon yang berkayu sampai herba. Beberapa famili pada subclassis ini adalah Magnoliaceae, Annonaceae, Lauraceae, Piperaceae, dan Nymphaceae.
a.      Magnoliaceae
Famili ini memiliki ciri, habitus berupa pohon dan semak, stipula besar dan kadang-kadang membentuk ochrea, memiliki banyak stamen dan ovarium yang tersusun spiral, perianthium. Contoh spesiesnya adalah Michelia champaca dan Michelia grandiflora.
b.        Annonaceae
Anggota famili ini memiliki habitus berupa pohon atau perdu. Kaliks dan korolanya berjumlah kelipatan 3 dengan kaliks tersusun dalam 2 lingkaran. Contohnya adalah Annona muricata (sirsak), Cananga odorata. Kegunaan dari beberapa anggota famili ini adalah sebagai buah-buahan.
c.         Lauraceae
Habitus berupa pohon dan perdu aromatik, memiliki bunga majemuk dengan tipe perbungaan panikula, spika, racemes, dan umbela. Contohnya adalah Persea americana (alpukat).
d.       Piperaceae
Anggota famili ini umumnya memiliki daun berbentuk jarum, batang berbuku, dan memiliki bau aromatis. Perbungaan berupa spika dengan ukuran bunga yang kecil. Contohnya adalah Piper bettle (Sirih) yang digunakan sebagai bumbu masak dan Sasaladaan (Peperomia pellucida).
e.         Nymphaceae
Famili ini terdiri atas tumbuhan air yang bergetah, terapung dalam air, dan memiliki daun tunggal. Contoh tumbuhannya adalah Nymphaea nouchali (teratai) yang merupakan tanaman hias.
2.      Subclassis Hammamelidae
Subclassis ini terdiri atas 11 ordo, 24 famili dan 3400 species, namun yang akan dibahas hanya 2 famili dari 2 ordo yang berbeda:
a.       Moraceae
Famili Moraceae termasuk pada ordo Urticales. Famili ini memiliki ciri, stipula besar, bunga bebentuk bongkol, cawan, piala. Selain itu, biasanya tumbuhan ini memiliki getah, contoh spesiesnya adalah Ficus benjamina (beringin), Ficus elastica, Artocarpus altilitis dan Artocarpus heterophyllus. Tumbuhan anggota famili ini biasanya dimanfaatkan sebagai tumbuhan peneduh dan sebagai makanan (Morus alba).
b.      Casuarinaceae
Famili Casuarinaceae merupakan anggota ordo Casuarinales. Ciri-ciri famili ini adalah daun termodifikasi seperti sisik, daunnya tersusun secara berkarang, bunga uniseksual, dan memiliki biji yang bersayap. Contoh tumbuhannya adalah Casuarina equisetifolia (cemara laut).
Subclasis Magnoliidae mempunyai 8 ordo, 39 family dan 11.000 species. Delapan ordo yang termasuk kedalam magnoliidae adalah Magnoliales, Laurales, Piperales, Aistholochiales, Illiciales, Nymphaeales,Ranunculales, dan Papaverales. Mognoliidae mempunyai tipe bunga yang apocarpus, selalu polypetal atau apetal. Secara umum kelompok tumbuhan ini mempunyai perianthium yang jelas, biasanya dengan sejumlah butiran serbuk sari ditengah, binucleate dan sering uniaperturate. Biji dengan embrio yang besar dan tereduksi atau tanpa endosperm, kotiledon jarang lebih dari dua, tumbuhan sangat sering mengakumulasi bendylisquinoline atau aporphine alkaloid.
Subclassis hammamelidae mempunyai 11 ordo, dan 24 family. Ordo-ordo yang termasuk kedalam hammamelidae yaitu trchodendrales, Hammamelidales, daphniphalles, didymellales, eucommiales, urticales, leitneriales, juglandales, myricales, fagales, dan casuarinales. Bunga banyak atau tereduksin dan sering uniseksual, perianthium berkembang kurang baik, biji dengan plasenta pariental. Stamen tersusun sentrifugal jarang sentripetal, plasenta bermacam-macam.
Pada divisi magnoliophyta kelas magnoliopsida terdapat pembuahan ganda, satu inti sperma membuahi sel telur dan inti sperma lain membuahi dua inti polar, dan hal ini tidak ditemukan pada golongan lain. Terdapat karpel yang membungkus ovul adalah sifat yang khas. Perkecambahan serbuk sari pada permukaan stigma, tidak langsung pada ovul, juga sifat penting pada magnoliophyta. Di antara tumbuhan yang hidup di bumi ini Magnoliophyta mempunyai jumlah jenis yang terbesar, dari yang berukuran beberapa millimeter seperti Liana sampai pohon -  pohon yang berukuran raksasa. 

C.    ALAT DAN BAHAN
a.       Alat
1.      Lup
b.      Bahan
1.      Nangka (Artocarpus hetrophyllus)
2.      Sirih (Piper battle)
3.      Alpuket (Persea Americana)
4.      Teratai Bunga ros (Nymphaea stellata)
5.      Karet Munding (Ficus elastic)
6.      Teratai bunga putih (Nymphaea nouchali)
7.      Sasaladahan (Peperomia pellucida)
8.      Sarikaya (Annona squamosa)
9.      Kenanga (Cananga odorata)

D.    PROSEDUR KERJA

1)      Diambil spesimen tumbuhan kemudian diamati secara  bergantian untuk setiap karaktristik.
2)      Diambil habitusnya dan percabangan batang dan bentuk segi penampang melintang.
3)      Diamati daun yang mencakup jenis daun, pertulangan daun dan duduk daun.
4)      Diamati dan dibandingkan bunganya, yaitu komposisi, jenis karangan bunga,dan simetri bunga.
5)      Diamati perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu corolla, calyx, perigonium, stamen dan pistilum.
6)      Digambar dan diklasifikasikan masing-masing spesimen

E.     PEMBAHASAN
Praktikum yang dilakukan kali ini mengamati beberapa spsimen dari divisi Magnoliophita kususnya pada Subclassis Magnolidea dan Subclassis Hamamelidae. Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla).
Pengamatan pertama yaitu terhadap family moraceae. yang diamati yaitu  tanaman nangka atau Artocarpus heterophyllus.
            Kingdom : Plantae
Divisi       : Magnoliophyta
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo         : Morales
Family      : Moraceae
Genus       : Artocarpus
Species      Artocarpus hetrophyllus
Berdasarkan hasil pengamatan yang diamatai, batang nangka tegak, berkayu, berbentuk bulat dan permukaannya kasar. Pola percabangan monopodial. Daun nangka termasuk daun tunggal (folium simplex), tersebar, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau agak runcing. Daun penumpu bulat telur lancip. Nangka mempunyai pertulangan daun menyirip (penninervis). 
Daun tanaman nangka tergolong daun tunggal yang tumbuh berselang-seling pada bagian ranting tanaman. Permukaan daun nangka bagian atas dan bawah memiliki penampilan yang berbeda. Permukaan daun bagian atas memiliki warna hijau cerah dengan tekstur yang licin, sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau tua dengan tekstur yang kasar. Pangkal daun memiliki penumpu berbentuk segitiga dengan warna kuning kecoklatan. Tanaman nangka adalah tanaman berumah satu, artinya dalam satu tanaman dapat dijumpai bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan dicirikan dengan bentuknya yang menyerupai gada, bengkok, dan berwarna hijau tua, sedangkan bunga betina dicirikan dengan bentuknya yang menyerupai gada silindris yang pipih. Buah nangka tergolong buah majemuk semu, artinya buah tersebut tersusun oleh rangkaian bunga majemuk (nyamplung) dan dari luar terlihar seperti hanya satu buah.Di dalam buah nangka (diantara nyamplung) terdapat dami-dami yang sebetulnya merupakan bunga nangka yang tidak terserbuki.
Pengamatan selanjutnya yatu terhadap family piperaceae. Contoh sepesies yang diamati yaitu Piper bettle.
Klasifikasi daun Sirih
Divisi                     : Magnoliophyta
Class                      : Magnoliopsida
Sub Classis            : Magnoliidae
Ordo                      : Piperales
Familia                  : Piperaceae
Genus                    : Piper
Spesies                  : Piper battle
Piper battle merupakan tanaman dari family Piperaceae. Sirih berhabitus herba, dengan pola percabangan monopodial yaitu bantang utama terlihat jelas dan bentuk penamapanag batang yang bulat. Macam daun pada sirih adalah daun tunggal, dimana letak daunnya adalah aksilar atau pada ketiak, bentuk daun adalah menjantung, dengan pertulangan melengkung (curved), tepi daun yang bergelombang (sundulate), ujung daun meruncing (acuminate) dan pangkal daun pada daun sirih adalah jantung (cordate). Tanaman sirih banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan obat tradisional. (Tjitrosoepomo, 1985: 85)
Bunga pada daun sirih tersusun dalam bunga majemuk yang disebut bunga lada (amentum), masing-masing kecil tanpa hiasan bunga. Tanaman ini termasuk kedalam tumbuhan berkelamin tunggal atau banci (monoceous) dengan jenis kelamin biseksual dimana calix atau corolla tanpa perhiasaan, stamen lepas, pistilum (karpel) bersatu, ovarium superum. Simetri bunga pada spesies ini adalah zigomorf.
Batang umumnya berwarna coklat kehijauan, batang berbentuk bulat, memiliki ruas, bagian ini merupakan bakal tumbuhnya akar. Daun sirih berbentuk jantung, tunggal, bagian ujung daun runcing, tumbuh berselang seling, setiap daun memiliki tangkai, bila daun diremas akan mengeluarkan aroma khas, panjang sekitar 5-8 cm dengan lebar sekitar 2-5 cm. Bunga sirih majemuk berbentuk bulir, memiliki daun pelindung  kurang lebih 1 mm dengan bentuk bulat panjang. Bulir betina memiliki panjang antara 1,5-6 cm.Pada bagian bulir betina ini terdapat kepala putik berjumlah antara 3- 5 buah dengan warna putih dan hijau kekuningan. Bulir jantan memiliki panjang 1,5-3 cm.Pada bulir jantan terdapat dua benang sari yang pendek. Buah sirih termasuk kedalam buah buni ( memiliki dinding dengan dua lapisan), bentuk buah bulat dengan warna hijau keabu-abuan. Akar sirih termasuk akar tunggang dengan bentuk bulat serta warna coklat kekuningan.
Selanjutnya pengamatan terhadap alpukat. Alpukat termasuk kedalam family Lauraceae.
Klasifikasi Tanaman Alpukat
Divisi               : Magnoliophyta
Class                : Magnoliopsida
Sub Classis      : Magnoliidae
Ordo                : Laurales
Familia            : Lauraceae
Genus              : Persea
Spesies            : Persea Americana
            Persea americana atau alpukat mempunyai habitus atau perawakan yaitu pohon, dengan pola percabangan monopodial, bentuk atau segi penampangnya yaitu bulat. Daun pada alpukat yaitu berdaun tunggal, letak daunnya menyebar.
Berdasarkan pengamatan Bentuk daun alpukat yaitu bulat telur dengan pertulangannya menyirip. Tepi daun alpukat rata, ujung daunnya meruncing dan pangkal daunnya tumpul. Alpukat memiliki tipe perbungaan majemuk dengan simetri bunga adalah aktimorf. Tanaman ini berjenis kelamin biseksual dimana calix atau corolla perigonium, stamennya lepas, pistilum (karpel) stigmanya bersatu, ovariumnya superum. Distribusi seks pada tanaman ini adalah tumbuhan monoceous, yaitu pelekatan karpel, jenis buah ganda, serta tipe plasenta basalis dan umur tumbuhan tahunan.
Daun pada tanaman alpukat ini berbentuk tunggal dengan tangkai yang panjangnya 1,5-5 cm, kotor, letaknya berdesakan di ujung ranting, bentuknya jorong sampai bundar telur memanjang, tebal seperti kulit, ujung dan pangkal runcing, tepi rata kadang-kadang agak menggulung ke atas, bertulang menyirip, panjang 10-20 cm, lebar 3-10 cm. Daun muda pada 8 tanaman alpukat mempunyai warna kemerahan dan berambut rapat, sedangkan daun tua warnanya hijau dan gundul. Pohon alpukat yang berukuran besar mampu menghasilkan jutaan bunga dalam semusim. Bunga tersebut muncul diujung tunas. Bunga betinanya tunggal, dengan tangkai sari panjang dan diakhiri dengan kepala sari yang membesar.
Bunga pada tanaman alpukat merupakan bunga majemuk, berkelamin dua, tersusun dalam malai yang keluar dekat ujung ranting, warnanya kuning kehijauan. Buah pada tanaman alpukat ini termasuk golongan buah buni, berbentuk bola atau bulat telur, mempunyai panjang 5-20 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan, berbintik-bintik ungu atau ungu sarna sekali berbiji satu, daging buah jika sudah masak lunak, warnanya hijau, kekuningan. Biji pada tanaman alpukat berbentuk bulat seperti bola, mempunyai diameter 2,5-5 cm dengan keping biji putih kemerahan. Buah alpukat yang masak daging buahnya lunak, berlemak, biasanya dimakan sebagai es campur atau dibuat juice. Minyak pada buah alpukat ini dapat digunakan antara lain untuk keperluan kosmetik. Perbanyakan dengan biji, cara okulasi dan cara enten.
Bunga alpukat bersifat sempurna (hermaprodit), tetapi sifat pembungaannya dichogamy, artinya tiap bunga mekar 2 kali berselang, menutup antara 2 mekar dalam waktu berbeda. Pada hari mekar pertama, bunga betina yang berfungsi sedangkan pada hari mekar berikutnya bunga jantan yang berfungsi. Berdasarkan sifat pembungaannya, tanaman alpukat dibedakan menjadi 2 tipe. Tipe A: bunga betina mekar pada pagi hari sedangkan bunga jantan mekar pada sore hari pada hari berikutnya. Tipe B: bunga betina mekar pada sore hari dan bunga jantan mekar pada pagi hari berikutnya.
Pengamatan selanjutnya yaitu terhadap bunga teratai rose, bunga teratai rose masuk kedalam family Nymphaeceae.
      Divisi               : Magnoliophyta
Class                : Magnoliopsida
Sub Classis      : Magnoliidae
Ordo                : Nymphales
Familia            : Nymphaceae
Genus              : Nymphaea
Spesies            : Nymphaea stellata
Teratai merupakan tanaman yang hidup diatas air. Habitusnya herba yang merupakan tumbuhan basah dengan batang yang lunak, tidak berkayu atau hanya sedikit sekali mengandung jaringan yang berkayu. Pola percabangannya yaitu simpodial dengan segi penampang  bulat.
Daun yang dimiliki teratai adalah daun tunggal, daunnya besar dan lebar. Letak daun (filotaksis) adalah tersebar dengan daun yang berbentuk cordatus atau jantung. Memiliki pertulangan yang menjari, tepi daun bergigi, ujung daunnya adalah membundar (rounded) dan pangkal daunnya adalah jantung (cordate).
Bunga pada teratai sangat indah dan beraneka ragam, berwarna warni, diantaranya putih, pink, ungu, merah, kuning. Macam bunganya adalah bunga tunggal dengan simetri bunga aktimorf. Aktimorf merupakan jika dapat dibuat banyak bidang simetri untuk tiap bidangnya. (Tjitrosoepomo, 1985: 148)
Teratai termasuk kedalam tumbuhan pembungaan tunggal, jenis kelamin bisexsual, calix atau corolla lepas, berstamen lepas, pitilum (karpel) banyak atau lepas, ovarium inferum, kelamin tumbuhan monoceus, pelekatan karpel apokarp, jenis buah ganda, tipe plasenta parietalis,dan umur tumbuhan kurang dari satu tahun.
Setelah melakukan pengamatan teratai bunga ros, selanjutnya yaitu pengamatan Ficus elastica ataukaret munding yang termasuk pada Moraceae.
Klasifikasi
Kingdom               : Plantae                           
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Ordo                      : Urticales
Famili                    : Moraceae
Genus                    : Ficus
Spesies                  : Ficus elastic

Ficus elastica tergolong ke dalam jenis pohon. Dengan tinggi yang mencapai 20-50 meter, pohon ini dapat tumbuh sampai 30 tahun. Pohon ini tumbuh baik di daerah yang beriklim tropis dan berada pada ketinggian 0-400 m dari permukaan laut, serta sangat cocok dengan suhu 28o C dan sinar matahari 5 jam/hari. Namun demikian, pohon ini tetap bisa hidup pada jenis tanah dan suhu apapun.
Pohon ini memiliki sistem perakaran yaitu akar tunggang, terbukti dengan adanya akar lembaga (Radicula) yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar ini berwarna coklat dan mengeluarkan getah apabila tersayat. Pada batang atau cabang yang sudah besar akan keluar akar yang menggantung, akar ini menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Pohon ini berbentuk bulat (Teres), batangnya berkayu (Lignosus) dan tumbuh tegak lurus (Erectus). Dengan permukaan batang yang kasar dan berwarna coklat, Ficus elastica tumbuh 7-9 cm per tahun. Lilit batang pohon muda berkisar antara 6-20 cm, sedangkan pohon tua lilit batangnya lebih dari 100 cm. Percabangannya simpodial.
Memiliki daun tunggal, karena pada setiap tangkai daunnya hanya terdapat satu daun. Daun ini terdiri dari tangkai daun (Petiolus) dan helaian daun (Lamina), serta tidak memiliki upih atau pelepah daun (Vagina). Oleh karena itu, daun ini digolongkan ke dalam jenis daun tidak lengkap. Daun ini berbentuk bangun jorong (Ovalis). Daun yang berpangkal tumpul (Obtutus) ini memiliki susunan tulang daun yang menyirip (Penninervis).
Pohon ini memiliki bunga tunggal, karena pada satu tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga ini berkelamin tunggal dan tumbuh di ketiak daun (Flos axelaris). Kelopak bunga ini berwarna hijau, benang sarinya memiliki panjang sekitar 7 mm dan berwarna putih, sedangkan kepala sarinya bulat. Mahkota yang dimiliki bunga ini berwarna putih, sedangkan putiknya berwarna hitam, memiliki panjang 1-2 cm, dan kepala putiknya bulat. Bunga ini termasuk ke dalam jenis bunga asimetris, karena pada bunga ini tidak dapat dibuat suatu bidang simetri dengan cara apapun
Karet munding atau Ficus elastica memiliki alat tambahan yang berupa selaput bumbung (Ochrea). Alat ini berupa selaput tipis yang menyelubungi pangkal suatu ruas batang. Selaput bumbung dianggap sebagai daun penumpu yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari batang.
Selanjutnya pengamatan teratai bunga putih yang termasuk pada famili nymphaeaceae yaitu dilihat dari tingkat taksonya diantaranya :
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae                     
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Magnoliidae
Ordo                : Nymphaeales
Famili              : Nymphaeaceae
Genus              : Nymphaea
Spesies            Nymphaea nouchali 
Tanaman teratai memiliki tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk oval lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat berdiameter 0,5-1 cm, panjangnya 75-150 cm. permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat berdiameter 0,5-1 cm, panjangnya 75-150 cm. Bunganya harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh, panjang tangkai bunga 75-200 cm. Diameter bunga 15-25 cm, benang sari banyak kepala sari kuning, mahkota bunga lebar, ada yang engkel dan ada yang dobel dengan warna merah jambu, putih dan kuning. Tumbuhan teratai tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalamlumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa.
Pengamatan selanjutnya yaitu terhadap sasaladahan, sasaldah masuk kedalam family Piperaceae.
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Piperales
Family             : Piperaceae
Genus              : Peperomia
Species            : Peperomia pellucida
Peperomia pellucida  adalah tumbuhan gulma yang banyak dijumpai di tempat lembab, agak terlindung dan memiliki banyak khasiat.  Jenis Habitus Herbamempunyai tinggi 10-20 cm, sasaladahan ini memiliki Batang yang Tegak, lunak, dan berwarna hijau muda. Jenis Daunnya yaitu Tunggal, duduk spiral, lonjong, panjang 1-4 cm, lebar 0,5-2 cm, ujung runcing, pangkal bertoreh, tepi rata. Sedangkan pertulangan daunnya melengkung, permukaan licin, lunak, hijau. Memiliki Bunga Majemuk, bentuknya bulir, di ujung batang atau di ketiak daun, panjang bulir 2-5 cm, tangkai lunak, putih kekuningan. Serta memiliki Buah Bulat, kecil, hijau dan Bijinya Bulat, kecil, hitam. Sasaladahan ini akarnya serabut dan berwarna putih.
Menurut Tjitrosoepomo, 2009 bahwa Sasaladaan (Peperomia pellucida) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Piperales family Piperaceae. Spesies ini memiliki habitus herba  pola percabangan monopodial, bentuk penampangnya bulat,  jenis daun tunggal, duduk daun berselang seling (alternates), bentuk daun jantung (Cordate), ujung daun runcing (acutus) pertulangan melengkung (curved), tepi daun rata (entire), pangkal daunnya seperti jantung (caurdate), helaian daun (lamina) berbentuk bundar telur (ovate) sampai lonjong, Daging daun tipis. Permukaan atas daun rata berwarna hijau dan licin agak mengkilat. Permukaan atas daun berwarna lebih tua dari permukaan bawah, perbungaan majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla tanpa perhiasaan, stamen lepas, pistilum (karpel) bersatu, ovarium superum, simetri bunga zigomorf, perbungaan bulir, kelamin tumbuhan monoceous, pelekatan karpel synkarp, tipe plasenta basalis, dan umur beberapa tahunan, bagian tambahannya sulur. Daun sasaladaan disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu untuk bahan makanan.
Pengamatan selajutnya yaitu pada Sarikaya yang termasuk ke dalam famili Annonaceae. Dilihat dari tingkat taksonnya yaitu :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub Classis      : Magnoliidae
Ordo                : Magnoliales
Family             : Annonaceae
Genus              : Annona
Species            : Annona squamosa
Srikaya termasuk pohon buah-buahan kecil yang tumbuh di tanah berbatu, kering, dan terkena cahaya matahari langsung. Tumbuhan yang asalnya dari Hindia Barat ini akan berbuah setelah berumur 3-5 tahun. Srikaya sering ditanam di pekarangan, dibudidayakan, atau tumbuh liar, dan bisa ditemukan sampai ketinggian 800 m dpi.
Srikaya atau buah nona (Annona squamosa), adalah tanaman yang tergolong ke dalam genus Annona yang berasal dari daerah tropis. Termasuk semak semi-hijau abadi atau pohon yang meranggas (perdu sampai pohon), berumah satu, berkelamin banci, tinggi mencapai 2–7 m. Daunnya berselang, sederhana, lembing membujur, 7-12 cm panjangnya, dan berlebar 3-4 cm. Kulit pohon tipis berwarna keabu-abuan, getah kulitnya beracun. Batangnya (pada dahan) coklat muda, bagian dalamnya berwarna kuning muda dan agak pahit. Bunganya muncul dalam tandan sebanyak 3-4, tiap bunga berlebar 2-3 cm, dengan enam daun bunga/kelopak, kuning-hijau berbintik ungu di dasarnya. Buahnya biasanya bundar atau mirip kerucut cemara, berdiameter 6-10 cm, dengan kulit berbenjol (bermata banyak) dan bersisik. Dan daging buahnya putih.
Helaian daunnya merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki lamina dan petiolus sehingga dinamakan daun bertangkai. Tumbuhan ini berpetiolus pendek dan lamina yang bersifat: memiliki circumscriptio (bentuk daun) oblongus (memanjang) dengan bagian yang terlebar berada di tengah-tengah lamina (helaian daun). Apex folii (ujung daun) berbentuk acuminatus (meruncing). Tepi daun di bagian bawah tidak pernah bertemu tetapi terpisah oleh pangkal ibu tulang / ujung tulang daun sehingga basis folii (pangkal daun) berbentuk obtusus (tumpul). Tulang daun bersifat simetris dengan tipe penninervis (daun-daun yang bertulang menyirip). Untuk margo folii (tepi daun) berbentuk integer (rata). Selain itu, intervenium (daging daun) bertipe papyraceus atau chartaceus (seperti kertas) dengan permukaan daun berwarna hijau memiliki tipe glaber (gundul).
Pada buah Annona squamosa merupakan buah sejati ganda yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah (ovarium) yang masing-masing bebas dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi kesemuannya tetap berkumpul pada satu tangkai.
Pengamatan yang terakhir yaitu pada  pohon knanaga atau Cananga odonata yang termasuk pada kelas magnoliopsida dan termasuk famili annonaceae.
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Magnoliidae
Ordo                : Magnoliales
Family             : Annonaceae
Genus              : Cananga
Species            : Cananga odonata
Pohon kenanga Cananga odorata forma macrophylla tumbuh dengan cepat hingga lebih dari 5 meter per tahun dan mampu mencapai tinggi rata-rata 12 meter. Batang pohon kenanga lurus, dengan kayu keras dan cocok untuk bahan peredam suara (akustik). Memerlukan sinar matahari penuh atau sebagian, dan lebih menyukai tanah yang memiliki kandungan asam di dalam habitat aslinya di dalam hutan tadah hujan. Daunnya panjang, halus dan berkilau. Bunganya hijau kekuningan (ada juga yang bersemu dadu, tetapi jarang), menggelung seperti bentuk bintang laut, dan mengandung minyak biang, cananga oil yang wangi. Pohon kenanga ylang-ylang juga berupa pohon, tetapi tidak setinggi pohon kenanga biasa. Kenanga perdu yang biasa ditanam di halaman rumah, hanya bisa tumbuh paling tinggi 3 meter.
Berdasarkan hasil pengamatan kenanga memiliki habitus berupa perdu, percabangan simpodial, segi penampang bulat. Daun tunggal, filotaksis tersusun berselang-seling, bentuk daun seperti jantung (kordatus), pertulangan daun menyirip jantung, bagian tepi daun berbentuk keriting atau berombak, ujung daun berbentuk runcing berwarna hijau tua, dan pangkal daun berbentuk membulat. Bunga majemuk, pendek, serta menggantung. Bunga berwarna hijau ketika masih muda dan berwarna kuning jika tua. Perbungaan muncul pada batang pohon atau ranting bagian atas (terminal) dengan susuna yang khas. Mahkota bunga berjumlah 6, berdaging, terlepas satu sama lain dan tersusun dalam lingkaran masing-masing berjumlah 3. Benang sari banyak, dan ruang tempat sari terdapat di ujung tangkai sari, berbentuk memanjang dan tertutup, serta berwarna cokelat muda.

F.     KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan dan uraian diatas, maka dapat disimpulkan:
1.      Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga.
2.      Magnoliopsida dibagi menjadi enam kelas yaitu magnoliidae, Hammamelidae, Caryophillidae, Dillenidae, Rosidae dan Asteridae.
3.      Bunga pada tanaman alpukat merupakan bunga majemuk, berkelamin dua, tersusun dalam malai yang keluar dekat ujung ranting, warnanya kuning kehijauan.
4.      Tanaman nangka adalah tanaman berumah satu, artinya dalam satu tanaman dapat dijumpai bunga jantan dan bunga betina.
5.      Daun sirih berbentuk jantung, tunggal, bagian ujung daun runcing, tumbuh berselang seling, setiap daun memiliki tangkai, bila daun diremas akan mengeluarkan aroma khas, panjang sekitar 5-8 cm dengan lebar sekitar 2-5 cm.
6.      Teratai termasuk kedalam tumbuhan pembungaan tunggal, jenis kelamin bisexsual, calix atau corolla lepas, berstamen lepas, pitilum (karpel) banyak atau lepas, ovarium inferum, kelamin tumbuhan monoceus, pelekatan karpel apokarp, jenis buah ganda, tipe plasenta parietalis,dan umur tumbuhan kurang dari satu tahun.
7.      Pohon karet munding memiliki sistem perakaran yaitu akar tunggang, terbukti dengan adanya akar lembaga (Radicula) yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.
8.      Sasaladahan ini memiliki Batang yang Tegak, lunak, dan berwarna hijau muda. Jenis Daunnya yaitu Tunggal, duduk spiral, lonjong, panjang 1-4 cm, lebar 0,5-2 cm, ujung runcing, pangkal bertoreh, tepi rata.
9.      Srikaya atau buah nona (Annona squamosa) Termasuk semak semi-hijau abadi atau pohon yang meranggas (perdu sampai pohon), berumah satu, berkelamin banci, tinggi mencapai 2–7 m.
10.   kenanga memiliki habitus berupa perdu, percabangan simpodial, segi penampang bulat. Daun tunggal, filotaksis tersusun berselang-seling, bentuk daun seperti jantung (kordatus), pertulangan daun menyirip jantung, bagian tepi daun berbentuk keriting atau berombak, ujung daun berbentuk runcing berwarna hijau tua, dan pangkal daun berbentuk membulat. Bunga majemuk, pendek, serta menggantung.
11.  Ciri-ciri khusus dari subkelas magnolidae adalah spesies yang memiliki bunga sempurna, seperti pada bunga kenanga (Cananga odorata). Adapun cirri-ciri khusus dari subkelas hamamelidae adalah pada buahnya atau bunganya tereduksi menjadi buah.






PERTANYAAN
1.      Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta?
Jawab:
Ø  Adanya trakea dan xylem
Ø  Adanya element tapis (sieve element) dan pengaturan dalam floem
Ø  Kantung embrio dengan 8 inti (satu telur, dua sinergid, tiga antipoda dan dua inti polar)
Ø  Pembuahan ganda
Ø  Karpel yang menutup
Ø  Pembuahan ganda, satu inti sperma membuahi sel telur dan inti sperma lain membuahi dua inti polar, tidak ditemukan pada golongan lain
Ø  Adanya karpel yang membungkus ovul adalah sifat yang khas. Perkecambahan serbuk sari pada permukaan stigma, tidak langsung pada ovul, juga sifat penting pada Magnoliophyta.
2.      Jelaskan ciri-ciri khusus bunga yang terdapat pada Magnoliophyta?
Jawab:
Bunga umumnya biseksual, karpelnya membungkus ovul dan warna bunga bervariasi.
3.      Ciri khusus apa yang secara morfologis dapat  kita amati, menyebabkan tumbuhan-tumbuhan dimasukkan ke dalam family Piperaceae?
Jawab:
  Tumbuhan basah, perdu, apohon, atau memanjat, dengan batang berbuku. Ikatan pembuluh sering tersebar, walau masih ada yang mempunyai tumbuh lingkar sekunde. Berbau aromatis yang khas. Daunnya tunggal, biasanya berbentuk jantung. Nyaris tidak ada stipula, letaknya tersebar, kadang lingkaran atau berhadapan. Bunganya dalam karangan spica.
4.   Kenapa Nymphaeae sp dimasukkan kedalam Magnoliophyta padahal tumbuhan ini tidak mempunyai akar tunggang?
Jawab:
Karena memiliki karakter yang dominan lebih menunjukkan kedekatannya dengan Magnoliophyta, diantaranya memiliki bunga yang polipetal dan polisepal.
5.    Ciri khusus apa yang dimiliki oleh Artocarpus heterophyllus, Artocarpus altilis, Ficus elastica, sehingga masuk dalam family Moraceae?
Jawab:
Tumbuhan berkayu atau basah, mengandung getah berwarna putih atau bening
Ø  Daun tunggal dengan stipula yang sering besar sehinnga meliputi batang, letaknya tersebar.
Ø  Bunga dalam karangan-cymosa, sering tersusun padat sehingga merupakan bonggol (Artocarpus), cawan (Antiaris) atau piala (Ficus). Bunga unisexualis, kecil, actinomorphus.
Ø  Perianthium 2-6 atau 0, umumnya 4 (2x2). Bunga I- stamen 4 atau tereduksi menjadi 2-1 dengan stamen yang letaknya dihadapan tepalum dan filamentum yang jelas anthera 2 theca.
Ø  Bunga E ada atau tidak ada perianthium pistilum 1 ovarium superum inferium, carpellum 2 beruang 1 dengan 1 ovulum. Stylus 1-2 stigma 1-2. Buah nux (achenium).
6.      Bagaimana proses fertilisasi yang terjadi pada tumbuhan Magnoliophyta? Jelaskan dengan gambar!
Jawab:
Peleburan inti sperma >< ovum, menghasilkan zygot        embrio.
Peleburan inti sperma >< kandung lembaga sekunder menghasilkan endosperm (untuk cadangan makanan).
Fertilisasi atau pembuahan magnoliophyta terjadi ketika penyerbukan pada angiospermae terjadi bila serbuk sari sampai ke kepala putik. Proses ini dapat terjadi dengan bantuan angin, hewan penyerbuk atau manusia. Ciri yang khas pada kelompok tumbuhan ini adalah proses pembuahan ganda. Pertama antara sel telur dan sperma, hasil fusi keduanya akan menghasilkan zigot. Kedua, antara sperma dan sel induk endospermae, hasil fusi keduanya menghasilkan endosperma. Untuk pertumbuhannya, embrio memerlukan zat makanan. Zat ini diperoleh dari endosperma atau dari kotiledon. Setelah terjadi proses pembuahan yang menghasilkan zigot dan endosperma di dalam bakal biji, maka bakal biji tersebut akan berkembang menjadi biji, sedangkan bakal buah yang mengandung biji akan berkembang menjadi buah. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar