Sabtu, 07 November 2015

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE LILIOPSIDAE (SUBCLASSIS LILIIDAE)



LAPORAN PRAKTIKUM
BOTANI  PHANEROGAMAE
LILIOPSIDAE (SUBCLASSIS LILIIDAE)
Dosen Pengampu: Asep Mulyani, M. Pd.




Praktikan:
Dicky Zulkifli
NIM : 14121610741
Kelas : Biologi – C / 4
Kelompok : 3


PUSAT LABORATORIUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2014

LILIOPSIDAE (SUBCLASSIS LILIIDAE)
A.    Tujuan
1.      Menemukan Ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya subclasis Lilidae
2.      Menemukan ciri-ciri khusus pada tumbuhan yang termasuk pada family yang ada dalam subclasis Lilidae.
B.     Dasar Teori
Kelas Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak berkambium dan pembuluhnya tersebar, sistem perakarannya adalah perakaran primitif adventitif, daun pada umumnya dengan pertulangan sejajar atau linier, kecuali pada Familia Arecaeae pertulangan daunnya menjala, helaian daun seringkali berukuran kecil, dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah, bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau 4, embrio biji mempunyai satu kotiledon.
Kelas Liliopsida terdiri dari 5 subkelas, 19 ordo, 65 familia dan kurang lebih 50.000 species. Secara evolusioner, tidak ada satu subkelas yang merupakan dari subkelas lainnya. Walaupun Alismatidae mempunyai ciri-ciri bunga yang primitif, namun Alismatidae bukanlah merupakan nenek moyang dari subkelas yang lainnya.
Anggota subkelas Liliidae pada umumnya hidup terestial atau epifit dan jarang akuatik.Habitusnya ada yang herba, semak, bahkan pohon. Daun tersebar dan pada beberapa speciesroset batang. Bunga hipoginous dan pada beberapa species epigenous. Perhiasan bunga dalamdua lingkaran (3+3) dan seringkali keduanya petaloid. Stamen pada umumnya 1, 3, atau 6, jarang-jarang, 4, atau lebih dari 6. Gynoecium pada umumnya terbentuk dari 3 karpel. Tipe plasentanyaaksilaris atau parietalis. (Campbell. 2008: 209)
Subkelas Liliidae terdiri dari 2 ordo yaitu ordo Liliales dan ordo Orchidales, 19 familia,dan kurang lebih 25.000 species. Lebih dari 80% species merupakananggota familia Liliaceae dan Orchidaceae. Ordo liliales terdiri atas 15 familia, yaitu: Phylidraceae, Pontederiaceae, Haemodoraceae, Cynastraceae, Liliaceae, Iridaceae, Velloziaceae,Aloeaceae, Agavaceae, Xanthorroeaceae, Hanguanaceae, Taccaceae, Stemonaceae, Smilacaeae,dan Dioscoreaceae.
Ordo Liliiflorae atau Liliales, kebanyakn berupa terna perenial, mempunyai rimpang. Ordo ini terdiri dari suku Liliaceae. Tumbuhan ini berupa terna dengah rimpang atau umbi lapis, kadang-ladang semak atau perdu berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal tersebar pada batang atau terkumpulsebagai roset akar, adakalanya reduksi dan cabang-cabang berubah menjadi kladodium.
Bunga kecil sampai amat membesar dan menarik, kebanyakan banci, aktinimorf atau sedikit zygomorf. Haiasan bunga merupakan tenda bunga dan merupakan mahkota dengan atau tanpa pelekatan berupa buluh. Terdiri dari 6 daun tenda bunga, jarang hanya 4 tau lebih dari 6, kebanyakan jelas tersusun dalam dua lingkaran. Benang sari 6 jarang sampai jam 12 atau hanya 3, berhadapan dengan daun-daun tenda bunga. Tangkai sari bebas atau berlekatan dengn berbagai cara.
Kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur, jarang dengan suatu liang pada ujungnya. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, kebanyakan beruang tiga dengan tembuni disudut-sudut ruang. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Suku ini ditaksir meliputi sampai 4.000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 merga yang dikelompokan lagi dalam kurang lebih 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi seluruh dunia. (Gembong. 2010:67).

C.      Alat dan Bahan
1.        Family Lilidae : Hymenocallis litoralis (Bakung) dan Aloe vera (Lidah Buaya)
2.        Family Iridaceae : Gladiolus gandavensis (Gadiol)
3.        Family Agavaceae : Sanseviera trivasciata (Lidah Mertua) dan Pleomele angustifolia (Suji)
4.        Family Orcidaceae : Dendrobium crumenatum (Anggrek Merpati)


D.           Langkah Kerja
1.        Diamati spesimen dari family Lilidae : Hymenocallis litoralis (Bakung) dan Aloe vera (Lidah Buaya) untuk pengamatan habitus, pola percabangan dan bentuk segi penampang melintangnya.
2.        Diamati daun, untuk filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepi daunnya pada family Lilidae : Hymenocallis litoralis (Bakung) dan Aloe vera (Lidah Buaya)
3.        Diamati dan dibandingkan bunganya, yaitu komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya pada family Lilidae : Hymenocallis litoralis (Bakung) dan Aloe vera (Lidah Buaya)
4.        Diamati perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu Corolla, Calyx, perigonium, stamen dan pistilum pada family Lilidae : Hymenocallis litoralis (Bakung) dan Aloe vera (Lidah Buaya)
5.        Dicatat dan menggambarkan bagian-bagian tumbuhan family Lilidae : Hymenocallis litoralis (Bakung) dan Aloe vera (Lidah Buaya) yaitu percabangan tumbuhan, penampang memanjang bunga, braktea, stamen dan pistilum, serta memberi keterangan pada gambar tersebut.
6.        Langkah 1-5 diulangi untuk pengamatan pada Family Iridaceae : Gladiolus gandavensis (Gadiol), Family Agavaceae : Sanseviera trivasciata ( Lidah Mertua) dan Pleomele angustifolia (Suji) dan Family Orcidaceae : Dendrobium crumenatum (Anggrek Merpati)

E.            HASIL PENGAMATAN







F.     PEMBAHASAN
Pengamatan yang dilakukan yaitu pada Family Lilidae : Hymenocallis litoralis (Bakung) dan Aloe vera (Lidah Buaya), Family Iridaceae : Gladiolus gandavensis (Gadiol), Family Agavaceae : Sanseviera trivasciata (Lidah Mertua) dan Pleomele angustifolia (Suji) dan Family Orcidaceae : Dendrobium crumenatum (Anggrek Merpati).
1.      Amarylis sp (Bakung merah)
Division     : Magnoliophyta                     
Class          : Liliopsida
Sub classis : Lilidae
Ordo          : Liliales
Family       : Liliaceae
Genus        : Amarylis
Species      : Amarylis sp
Bakung Merah (Amaryllis sp) ini, yang berasal dari familia Liliaceae memiliki batang yang habitusnya berupa herba dengan percabangan yang monopodial dan batangnya berbentuk bulat. Bakung memiliki macam daun tunggal yang letaknya roset batang (equitant). Daun bakung berbentuk pita dengan urat daun yang sejajar, tepi daunya rata, ujung daunnya runcing (akutus) dengan pangkal daun yang hastatus. Bakung memiliki bunga yang bermacam bunga tunggal dengan perbungaannya rasemosa (percabangan monopodial atau tidak terbatas). Dalam perhiasan bunganya tidak terdapat mahkota dan juga kelopak, namun memiliki tenda bunga (perigonium). Di dalam bunganya, terdapat alat kelamin berupa benang sari (stamen) yang berjumlah 6 buah berwarna merah muda dan adanya putik (pistillum) yang berjumlah 1 buah yang juga berwarna merah muda. Adapun distribusi seks yang dimilikinya ini ialah monocieus (berumah satu), karena adanya dua alat kelamin pada satu tumbuhan dan terdapat bagian tambahan berupa adanya spata.
Peranan dari Bakung Merah (Amaryllis sp) ini Selain sebagai penghias, dalam beberapa penelitian mengungkapkan bahwa bunga bakung mempunyai manfaat sebagai analgesic, antibengkak dan ekspetoran bagi tubuh. Oleh karena itu, dalam pengobatan tradisional bunga bakung juga di gunakan sebagai bahan untuk membantu mengobati beberapa permasalahan. Berikut beberapa manfaatnya : mengobati sakit pinggang, mengobati luka memar, mengobati sakit gigi, mengobati keseleo, mengobati borok, dan melancarkan buang air kecil. (Anonim.2009)
2.      Aloe vera  (Liah Buaya)
Divisi                    : Magnoliopyta
Classis                  : Liliopsida
Subclassis             : Lillidae
Ordo                     : Liliales
Family                  : Liliaceae
Genus                   : Aloe
Spesies                 : Aloe vera
Aloe vera biasa di kenal dengan nama lokal lidah buaya memiliki kekhasan yaitu pada bagian tepi daunnya terdapat duri sebagai adaptasi diri terhadap lingkungan. Selain itu, kekhasan lain ialah memiliki tuber, yaitu bagian batang yang tumbuh di bawah tanah.
Aloe vera terlihat termasuk tanaman herba. Berdasarkan hasil pengamatan praktikum yang telah dilakukan, Aloe vera terlihat memiliki pertumbuhan batang yang monopodial dengan bentuk batang yang bulat. Berdasarkan dari kenampakkan bagian daunnya, Aloe vera terlihat memiliki macam daun yang tunggal. Letak pertumbuhan daun terlihat secara equitant, yaitu menyerupai roset batang. Bentuk daun Aloe vera terlihat berbentuk bulat telur lanset. (Campbell. 2008:45)
Aloe vera dilihat dari bagian pertulangan daunnya, membentik garis-garis yang memanjang, atau dengan kata lain Aloe vera memiliki pertulangan daun yang sejajar. Sedangjkan pada bagian tepi daun Aloe vera berbentuk serulatus. Ujung daun Aloe vera terlihat lacip, atau disebut juga dengan akutus. Bagian pangkal daun Aloe vera terlihat berpelepah.
Aloe vera berdasarkan perbungaannya, memiliki distribusi seks yang monoecious. Namun meskipun  Aloe vera termasuk monoecious,  bunga Aloe vera sangat jarang sekali untuk ditemuai. Hal ini dikarenakan bunga Aloe vera  termasuk bunga yang musiman.
Aloe vera memiliki manfaat yang beragam. Contoh manfaat dari Aloe vera yaitu sebagai penyubur rambut pada kepala jika lendir yang berdapat di dalam daun Aloe vera dioleskan. Selain itu, Aloe vera dewasa ini sudah dapat dikembangkan sebagai makanan untuk menyeimbangkan suhu dalam tubuh. (Sudarsono. 2005: 43)
3.      Gladiolus gandavensis (Gladiol)
Divisi                    : Magnoliopyta
Classis                  : Liliopsida
Subclassis             : Lillidae
Ordo                     : Iridales
Family                  : Iridaceae
Genus                   : Gladiolus
Spesies     : Gladiolus gandavensis
Gladiolus gandavensis dikenal pula dengan nama lokal Gladiol. Tanaman Gladiolus gandavensis terlihat memiliki kekhasan yaitu terdapatnya braktea. Tumbuhan Gladiolus gandavensis terlihat begitu unik dan sangat indah, oleh karena itulah, Gladiolus gandavensis biasa dimanfaatkan sebagai tanaman hias.   Gladiolus gandavensis terlihat termasuk ke dalam tumbuhan semak. Tumbuhan Gladiolus gandavensis, pada bagian batangnya tumbuh secara monopodial. Bentuk batang Gladiolus gandavensis terlihat bulat.
Daun Gladiolus gandavensis terlihat bertipe tunggal dengan perletakan daun yang equitan. Bentuk daun dari Gladiolus gandavensis yaitu terlihat berbentuk pita. Pertulangan Gladiolus gandavensis terlihat dejajar. Bagian tepi daun Gladiolus gandavensis terlihat rata. Ujung daun Gladiolus gandavensis yaitu terlihat akutus. Sedangkan pangkal daun Gladiolus gandavensis terlihat berpelepah.
Bunga Gladiolus gandavensis terlihat berjenis tunggal. Kerangka bunga Gladiolus gandavensis terlihat resemosa. Sedangkan simetri bunga Gladiolus gandavensis yaitu zigomorf. Bunga Gladiolus gandavensis  memiliki tenda bunga. Jumlah helaian tenda bunga Gladiolus gandavensis terdapat enam buah dengan warnanya yang berwarna kuning. Bagian tenda bunga tersebut menyerupai kelopak. Gladiolus gandavensis termasuk ke dalam tanaman yang distribusi seksnya monoecious. Terdapat benang sari dan putik pada satu bunga Gladiolus gandavensis. (Nugroho. 2006:19)

4.      Sanseviera trivasciata (Lidah Mertua)
Divisi                    : Magnoliopyta
Classis                  : Liliopsida
Subclassis             : Lillidae
Ordo                     : Agavales
Family                  : Agavaceae
Genus                   : Sanseviera
Spesies                 : Sanseviera trifasciata
Sanseviera trifasciata biasanya dikenal dengan nama lokal lidah mertua. Tumbuhan Sanseviera trifasciata terlihat termasuk ke dalam tumbuhan herba dengan pola pertumbuhan monopodial. Batang Sanseviera trifasciata terlihat berbentuk bulat.
Daun Sanseviera trifasciata terlihat berjenis tunggal. Bentuk daun Sanseviera trifasciata terlihat equitant, yaitu menyerupai roset batang. Bentuk daun Sanseviera trifasciata yaitu bulat telur lanset. Pertulangan daun Sanseviera trifasciata berbentuk sejajar. Bagian tepi daun Sanseviera trifasciata yaitu terlihat rata. Sedangkan ujung daun Sanseviera trifasciata terlihat kaudatus dengan pangkal daun yang berpelepah. (Kimball. 1999:45)
5.      Pleomele angustifolia (Suji)
Kingdom              : Plantae
Division                : Angiospermae
Sub Divison         : Monocotyledoneae
Ordo                     : Liliopsida
Class                     : Liliaceae
Genus                   : Pleomele
Species                 : Pleomele angustifolia
Hasil pengamatan yang didapat dari tanaman suji yaitu, suji merupakan tumbuhan perdu tegak atau pohon kecil dengan tinggi 6-8 m. Habitus tanaman ini yaitu perdu, tinggi 6-8 m dengan batang tegak, berkayu, beralur melintang, putih kotor. Bentuk daunnya tunggal, berseling, lanset ujung meruncing, tepi rata, panjang 16-20 cm, lebar 3-4 cm, pertulangan sejajar dan warna hijau tua. Bentuk bunganya majemuk, di ujung cabang, bentuk tandan, putih keunguan. Sedangkan bentuk buahnyanya bulat, diameter ± 1 cm, hijau. Bijinya bulat, putih bening. Sistem perakaran tunggang, putih kotor.
Adapun manfaat dari tanaman suji yaitu Pewarna hijau pada makanan, seperti pada kue-kue tradisional dan es cendol, Memberikan aroma yang khas pada makanan, Buahnya dapat digunakan untuk mengobati orang yang kurang nafsu makan, dan menurunkan tekanan darah tinggi, Daunnya berkhasiat untuk mengobati sakit kepala, obat luar untuk mengatasi beri-beri, Di Maluku, dekoksi Akar tanaman suji digunakan untuk mengatasi gonorrhoe, Getah daunnya dapat digunakan untuk menebalkan rambut, dan daunnya digunakan sebagai zat warna untuk mengecat, Pucuk tanamannya dapat dimakan sebagai sayuran, dan Sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. (Tjitrosoepomo. 2003:67)
6.      Dendrobium crumenatum (Anggrek Merpati)
Divisi                    : Magnoliopyta
Classis                  : Liliopsida
Subclassis             : Lillidae
Ordo                     : Orcidales
Family                  : Orcidaceae
Genus                   : Dendrobium
Spesies                 : Dendrobium crumenatum
Tanaman anggrek begitu unik dan indah. Oleh karena itu, tanaman anggrek biasanya dijadikan sebagai tanaman hias. Banyak sekali jenis-jenis anggrek yang dapat tumbuh subur di Indonesia. Salah satu jenis tanaman anggrek yang tumbuh subur di Indonesia adalah jenis anggrek merpati atau dikenal pula dengan nama ilmiah Dendrobium crumenatum. Hasil pegamatan morfologi yang didapat dari Dendrobium crumenatum terlihat termasuk tanaman herba. Batang Dendrobium crumenatum terlihat tumbuh secara monopodial. Batang Dendrobium crumenatum terlihat berbentuk bulat.
Daun Dendrobium crumenatum terlihat berjenis tunggal. Letak daun terlihat dustikha atau bersilang. Bentuk daunnya terlihat bulat telur lanset dengan pertulangan daun yang sejajar. Bagian tepi daunnya terlihat rata. Sedangkan ujung daun obtusus dengan pangkal daun yang berpelepah. Bunga berjenis tunggal dengan karangan bunga rasemosa dan simetri perbungaan zigomorf. Dendrobium crumenatum terlihat memiliki mahkota yang berwarna ungu dengan jumlah helaian dua buah. Terdapat pula bagian tenda bunga yang berjumlah tiga helai dan berwarna ungu.
Dendrobium crumenatum tergolong tanaman yang berdistribusi seks monoecious. Anggrek merpati memiliki benang sari dan putik pada satu bunga. Bagian putik dan benang sari tersebut terdapat di dalam kolumna, yaitu tempat berkumpulnya alat reproduksi dann memiliki kekhasan yaitu terdapatnya brektea. Selain itu, kekhasan lainnya yaitu terdapat pula labelum atau lidah pada bagian bunga Dendrobium crumenatum. Bagian labelum tersebut berfungsi untuk menarik serangga. (Campbell. 2008:106)


G.    KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada spesies tumbuhan subkelas Liliidae, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Daun bakung berbentuk pita dengan urat daun yang sejajar, tepi daunya rata, ujung daunnya runcing (akutus) dengan pangkal daun yang hastatus.
2.      Aloe vera dilihat dari bagian pertulangan daunnya, membentik garis-garis yang memanjang, atau dengan kata lain Aloe vera memiliki pertulangan daun yang sejajar.
3.      Tanaman Gladiolus gandavensis terlihat memiliki kekhasan yaitu terdapatnya braktea.
4.      Pertulangan daun Sanseviera trifasciata berbentuk sejajar. Bagian tepi daun Sanseviera trifasciata yaitu terlihat rata.
5.      Habitus tanaman Suji ini yaitu perdu, tinggi 6-8 m dengan batang tegak, berkayu, beralur melintang, putih kotor.
6.      Daun Dendrobium crumenatum terlihat berjenis tunggal. Letak daun terlihat dustikha atau bersilang. Bentuk daunnya terlihat bulat telur lanset dengan pertulangan daun yang sejajar.


DAFTAR PUSTAKA
Campbell, A Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kimball, John W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Nugroho, Hartanto, Purnomo, dkk. 2006. Struktur & Perkembangan Tumbuhan. Bogor: Penerbit Swadaya.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
























Pertanyaan
1.      Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Lillidae?
JAWAB : Ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Lillidae yaitu berupa terna dengah rimpang atau umbi lapis, kadang-ladang semak atau perdu berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal tersebar pada batang atau terkumpulsebagai roset akar, adakalanya reduksi dan cabang-cabang berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai amat membesar dan menarik, kebanyakan banci, aktinimorf atau sedikit zygomorf. Haiasan bunga merupakan tenda bunga dan merupakan mahkota dengan atau tanpa pelekatan berupa buluh.
2.      Jelaskan kekhasan Gladiolus gandavensis?
JAWAB : Kekhasan Gladiolus gandavensis yaitu memiliki tenda bunga&braktea.
3.      Tuliskan dan jelaskan spesies tumbuhan anggota Subclassis Lillidae yang berperan sebagai tanaman hias?
JAWAB : Spesies tumbuhan anggota Subclassis Lillidae yang berperan sebagai tanaman hias yaitu Aloe vera (Lidah buaya) dengan keunikannya terdapat duri di bagian tepi daunnya, Gladiolus gandavensis (Gladiol) dengan kekhasan braktea dan bunganya yang bertenda dan sangat indah, Sanseviera trifasciata (Lidah Mertua) dengan bentuknya yang indah dan kekhasannya memiliki tuber, Phalaenopsis amabilis (Anggrek Bulan) dengan kekhasannya yaitu memiliki labelum dan bunganya sangat indah serta berwarna mencolok.
4.      Jelaskan perbedaan dari Pinophyta dengan Magnoliopsida?
JAWAB : Perbedaan dari Pinophyta dengan Magnoliopsida yaitu pada Pinophyta alat reproduksinya berupa strobilus, sedangkan pada Magnoliopsida alat  reproduksinya berupa bunga.
5.      Jelaskan perbedaan dari Magnoliopsida dengan Liliopsida?
JAWAB : Magnoliopsida rata-rata tumbuhannya tinggi-tinggi dan berupa pohon yang berkayu. Sedangkan Liliopsida biasanya tumbuhannya pendek dan berupa herba atau semak.


PEER ASSESEMNT
No
Nama & Aspek
Fahmi
Harmoko
Risma
Yayah i
Melia
Tia
1
Keaktifan
2
1
6
3
4
5
2
Disiplin
3
2
1
4
5
6
3
Kerjasama
6
5
4
3
1
2
4
Keterampilan
5
6
3
4
2
1